Powered by Blogger.

Pertanyaan Sang Buah Hati yang Terkadang Mengejutkan

Written By Unknown on Tuesday, September 11, 2012 | 9:57 AM

Tim redaksi telah melempar pertanyaan di Fan Page Facebook Majalah Sangbuahhati guna meminta pendapat ayah dan bunda mengenai pertanyaan dari sang buah hati yang kerap membuat kita terkejut. Menurut Ayah / Bunda, pertanyaan seperti apa yang paling tidak terduga dari sang buah hati? Dan apa jawaban dari Ayah / Bunda? Berikut adalah pendapat terpilih yang kami tampilkan di rubrik Pendapatku Majalah Sang Buah Hati edisi September 2012. Tuhan Itu Jahat Ya?Tina PamelaSUATU hari anak saya yg berusia 4 tahun bertanya, "Ma,kenapa sih kalau orang sudah tua pasti meninggal dan dikubur.Tuhan itu jahat ya mah, kok nenek aku diambilnya?" Waduh, sebetulnya saya saya binggung menjawabnya, tapi saya jelaskan juga bahwa kematian itu pasti terjadi pada siapa saja, bukan hanya pada orang tua. Saya juga coba jelaskan bahwa Tuhan itu baik. Meski kelihatannya anak saya hanya sedikit mengerti, tapi dia terlihat cukup puas mendengar jawaban yang saya berikan.
 -----------------------------  

Sebelum Saya Lahir, Mama Papa Ngapain? 
 Jani Silfiningrum
 
Theo anak saya pernah bertanya pada kami, "Ma, Pa, sebelum saya lahir mama sama papa ngapain?" Weitss, kami bener-benar terkejut. Lalu kami berdua kompak menjawab, "Berdoa.” 






Dede Keluar dari Mana? 
Lilis Rumiyati
Anak saya Arella , 4 tahun, suka sekali bertanya, hingga terkadang kami sebagai orangtua kewalahan menjawabnya. Satu pertanyaan, biasanya akan disambung dengan pertanyaan-pertanyaan lain. 
Sulitnya, sebagai orang tua saya harus bisa memberikan jawaban yang sesuai dengan tingkat usia mereka, tanpa harus berbohong dan mematikan kreativitas berpikir anak. 
Suatu hari, ketika saya sedang hamil anak kedua, muncul pertanyaan tidak terduga dari Arella. Dia sudah cukup tahu kalau ada adiknya di dalam perut saya yg besar. Kala itu Arella bertanya, "Ma, kenapa sih ada dede di dalam perut mama? 
Setelah berpikir keras, karena tidak mungkin saya menjelaskan tentang pembuahan antara sel sperma & telur, saya menjawab, "Karena dede masih sangat kecil, jadi harus ada di dalam perut mama, supaya dede selalu terlindungi dan bisa tumbuh besar dan kuat sampai nantinya bisa keluar.” Penjelasan itu memunculkan pertanyaan lainnya. " 
Terus nanti kalau sudah besar, bagaimana dede keluar dari perut mama? Haduh..makin pusing. Tapi demi memuaskan putri tercinta, jawaban yang terlintas saat itu, "Sama seperti kamu ketika keluar dari rumah, kan lewat pintu, atau semut yang keluar dari rumahnya lewat lubang." 
Belum puas, Arella bertanya lagi, "Memangnya perut mama ada lubang besar yang muat buat dede?" Saya jawab, “Nanti dokter bantu mama untuk buatin pintu/lubang untuk dede kalau sudah siap keluar.” Barulah Arella puas. Ah…anakku Arella memang suka sekali bertanya. 

Tuhan Itu Laki-Laki atau Perempuan? 
 Nurul Hidayah 
 
Haidar, 3,5 tahun, suka sekali bertanya dan tidak akan pernah berhenti jika jawabannya kurang memuaskan. Dia sampai disebut talk aktif oleh guru-gurunya di Nursery. 
Pertanyaan yang abstrak seperti, apa itu Tuhan, hantu, malaikat, surga, cukup memusingkan saya. Beberapa waktu lalu, ketika saya bercerita kalau anak atau orang baik disayang Tuhan, dia bertanya "Tuhan itu siapa? laki-laki apa perempuan? Di mana rumahnya? Bagus atau tidak rumahnya? Dan masih banyak lagi. 
Ketika cerita saya lanjutkan dengan anak baik masuk surga, dia bertanya lagi, "Surga seperti apa? Di mana?" Saya jawab, semua mainan yang bagus ada di surga, surga ada di langit dan hanya untuk orang baik. Dia lantas mencium saya dan bilang kalau dia anak baik, dan mau ke surga naik pesawat. Tapi kemudian dia menambahkan, "Eh, nanti sore saja ke surganya, aku mau nunggu ayah pulang kerja, mau ajak ayah ke surga." 

Dan selamat kepada Bunda Nurul Hidayah yang pendapatnya terpilih untuk mendapatkan hadiah berlangganan Majalah Sang Buah Hati selama 6 edisi. 

Di edisi berikutnya Rubrik Pendapatku akan membahas tentang “Anakku Tomboy, baik atau buruk?” Silakan kirim pengalaman atau pun pendapat seputar tema tersebut. Kirim ke alamat email: redaksi@buahhati.com atau lewat facebook majalah sangbuahhati.

Reading & Pickup Point

Written By Unknown on Monday, September 10, 2012 | 6:19 AM

Reading & Pickup Point

Dapatkan/Baca Sang Buah Hati di :

  • Lounge & Boarding Gate Bandara Soekarno Hatta
  • Tumbletots
  • KiddyCuts
  • Creativkids
  • Mothercare / ELC
  • Sekolah Musik Indonesia (SMI)
  • Dunkin Donut’s
  • Sekolah Tunas Bangsa
JAKARTA UTARA
  1. Royal Progress International Hospital  
  2. Hocus Focus MOI
  3. Mom n Jo MOI
  4. RSIA Family
  5. RS Pantai Indah Kapuk
  6. RS Gading Pluit
  7. RS Puri Medika
  8. RS Hermina Podomoro  
  9. Suzanna Baby Shop Kelapa Gading
  10. Sun Smile
  11. Little Apple School
  12. Klinik Gigi Gading Graha
  13. Yayasan Kasih
  14. Warung Tahu Kelapa Gading
  15. Momoko Baby Shop
  16. Baby Parcel PIK
  17. Dental Health Center
  18. Baby Empire
  19. ESC Kelapa Gading
  20. Punk Q Hair Studio
  21. House of Costume
  22. Kids Republik
  23. Chocokid Littletown
JAKARTA PUSAT
  1. Hocus Focus Plaza Indonesia
  2. Baby’s World
  3. RS Mitra Kemayoran
  4. Play Group Ar-Rahman
  5. RSIA Bunda
  6. Prodia Childlab
JAKARTA BARAT 
  1. Resto Seafood Bajak Laut
  2. Bella Baby Shop
  3. Brain Child Learning
  4. Ceria Baby Shop
  5. RS Medika Permata Hijau
  6. Kinderworld Montessori
  7. RS Puri Mandiri Kedoya
  8. Baby Belle’s
  9. Bubble n Me
  10. Sempoa Sip Citra 2
  11. Drg. Linus Boekitwetan
  12. Puskesmas Semanan I
  13. Medikids Klinik & Apotik
  14. Megumi Baby House
  15. Ruang Menyusui Media Indonesia
  16. Kid & Baby Zone
  17. Lisa Donna @ The St. Moritz
  18. Lavie Baby House
JAKARTA SELATAN

  1. Chicco
  2. Taman Balita Teddy Bear  
  3. RSIA Yadika
  4. ESC
  5. RSIA Kemang Medical Care
  6. Purel Toys Hair Salon
  7. Brawijaya Women & Children Hospital
  8. Suzanna Baby Shop Pondok Indah
  9. Nenen Baby shop
  10. Angelica Baby Shop
  11. Children Hair Salon
  12. Studio Photo Kodok Ijo
  13. Playgroup Blosoom
  14. Sekolah Lentera International
  15. Ceria Montessori Scholl
  16. Circus Play & Party
  17. The Play Ground
  18. Playparq@Kemang
  19. Palygroup Fambright
  20. Children Store Pasific Place
  21. Children StoreSenayan City
  22. Children Store FX Sudirman
  23. Rumah Main Cikal
  24. One To Ten
  25. Mom n Jo FX Senayan
  26. Animaland FX Senayan
JAKARTA TIMUR
  1. RS Omni Pulo Mas
  2. Kits 4 Kids   
  3. RSIA Bunda Aliyah
  4. Playgroup & TK Kristen Pelita Kasih
  5. RS Hermina Jatinegara
  6. RS Yadika
  7. RSIA Evasari
BEKASI
  1. Baby’s World
  2. Kidea Pre School
  3. RS Citra Harapan Indah
  4. RS Bersalin Taman Harapan Baru
  5. RSIA Hossana Medica
  6. RS Medica Cikarang
  7. Hema Dutch Family Resto
  8. RS Bella
  9. RS Hermina Bekasi
  10. RS Tiara
  11. One Win Baby Shop Mega Bekasi Hypermall
BOGOR
  1. Via Shop Cibubur
  2. Rumah Sakit Ibu dan Anak ANNISA
  3. Baby and Child Clinic Tumbuh Kembang
  4. Resto De’ Leuit
  5. Butter Bee Baby Shop Cibubur
  6. RS Meilia Cibubur
  7. Bakmi Golek
SERPONG – BINTARO – TANGERANG - BANTEN
  1. Omni International Hospital
  2. Rumah Ibunda
  3. Mom’s n Shop Gading Serpong
  4. Mom’s n Shop Alam Sutera
  5. Mom’s Shop Bintaro
  6. Mom & Child Hospital Siloam
  7. Biyan Baby Shop ITC BSD
  8. RSIB Putra Dalima
  9. RS Siloam Karawaci
  10. RS Eka Hospital
  11. Suzanna Baby Shop BSD
  12. Archa Klinik
  13. Bandar Djakarta Alam Sutera
  14. Quantum Change Academy
  15. Sekolah Abbakids
  16. Mom & Jo Spa BSD
  17. Warung Tahu Serpong
  18. Stella Maris International School
  19. Stella Maris BSD
  20. Dr Indra Alam Sutera
  21. Bebe Love Gading Serpong
  22. KB BPK Penabur Gading Serpong
  23. RS Ibu & Anak St Carolus Summarecon Serpong
  24. Mayapada Hospital
  25. RS Awal Bros
  26. Living World Alam Sutera
  27. RH Baby & Mommy Spa
  28. ADHD Centre
  29. Gymnademics
  30. Sun Smile Alam Sutera
  31. Permata Harapan Montessori Alam Sutera
  32. Precious Life Clinic
  33. Bio Medika Gading Serpong
  34. Anita Salon Alam Sutera
  35. Mommy & Me Gading serpong
  36. Sunny Side Up
  37. Cheese Cake Factory Bintaro
  38. Sudjana Kids & Baby Shop
  39. Mae Bebe
  40. Kharinta Clinic Bintaro
  41. Klinik DK Bintaro
  42. Rumah Tanah Liat Citra
  43. Puskesmas Poris Gaga
  44. Maxllyn Baby Store
  45. Raditya Baby & Kids Gallery Serang
  46. Raditya Baby & Kids Gallery Citra Raya
  47. Baby Deco Alam Sutera
DEPOK
  1. RS Ibu dan anak Graha Permata
  2. Pesta Lozzi
  3. Burger & Grill
  4. Baby’s World ITC Depok
  5. RS Bunda
  6. Margo City
  7. RS Hermina Depok
  8. Bubble n Me
  9. RS Centra Medika
  10. RS Puri Cinere
  11. Dinopark Depok Town Square
BANDUNG

  1. Bunda Ganesa ITB
  2. RS Hermina Pasteur
  3. Yen’s Baby Shop
  4. The Ranch
  5. Rumah Sosis
  6. Rumah Tahu
  7. The Secret FO
  8. Lavie Baby House

MEDAN

  1. RS. Martha Friska
  2. RSIA Stella Maris
  3. RSIA Rosiva
  4. Dokter Henniyo Angkasa
  5. RS Columbia Asia

CIREBON
  1. RS Ibu & Anak Sumber Kasih
  2. RS Putera Bahagia
  3. RS Gunung Jati
  4. Dr Hendrawan
JAMBI

  1. Apotik Anak Ibu
  2. RS St. Theresia
  3. Town for Kids

LAMPUNG
  1. Sekolah Tunas Mekar Indonesia
  2. RS Imanuel
  3. RS Anugrah Medika
  4. Laboratorium Enggal
  5. Apotik K24 Antasari
  6. Lampung Futsal – Kedung Meneng
  7. Mokko Donuts & Coffee Mall Kartini
  8. Sekolah Global Surya
  9. Bintang Kecil Baby & Kids Gallery

Warga AS Meninggal dalam Kemiskinan


HASIL penelitian ini bisa jadi pelajaran buat kita untuk lebih mempersiapkan hari tua. Disebutkan separuh dari orang Amerika Serikat (AS) meninggal dunia tanpa meninggalkan harta sedikitpun. Mereka kebanyakan menggantungkan hidupnya pada jaminan sosial. Hal itu terungkap dalam hasil penelitian terbaru, sebagaimana diberitakan MIT News, 3 Agustus 2012. 


Sekitar 46% warga lanjut usia di AS meniggal dunia meninggalkan aset kurang dari US$10.000 atau sekitar Rp94,6 juta. Sedangkan sisanya tidak meninggalkan harta sepeser pun. Penelitian itu dilakukan oleh James Poterba dari MIT (Massachusetts Institute of Technology), Steven Venti dari Dartmouth College, dan dibantu oleh David A. Wise dari Harvard University. 

Aset yang dimaksud seperti saham, obligasi, maupun tabungan dan uang tunai.Minimnya sandaran keuangan membuat beban hidup mereka semakin bertambah, seperti untuk perawatan kesehatan yang tidak dijamin oleh asuransi.

“Terdapat sejumlah kelompok masyarakat yang benar-benar tidak mempunyai aset keuangan saat mereka berusia lanjut,” kata Poterba, yang merupakan profesor ekonomi di MIT.Studi ini juga menemukan bahwa  hubungan kuat antara kekayaan dengan masa hidup seseorang. Orang lanjut usia yang memiliki harta banyak – termasuk rumah dan tabungan – cenderung lebih panjang umur dibandingkan mereka yang tak punya.**

Cintai Usus dengan Yakult

YAKULT sebagai pelopor minuman probiotik yang mengandung bakteri asam laktat, sangat bermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri merugikan yang hidup dalam usus manusia.  

Lewat Yakult, pencernaan manusia akan lebih terjaga sehingga otomatis kekebalan tubuh seseorang juga akan meningkat. Itulah sebabnya, Yakult disarankan dikonsumsi secara rutin, tidak hanya oleh orangtua, tapi juga anak-anak. Guna mengedukasi mengenai manfaat Yakult, bekerjasama dengan KidZania – sebuah tempat hiburan sekaligus pendidikan khusus untuk anak – didirikanlah Establishment Yakult Science Laboratorium sejak tahun 2008. 

Di tempat ini, anak-anak diberi kesempatan untuk mengenal dan melakukan aktifitas sebagai Scientist, sebuah pekerjaan yang membutuhkan ketelitian penuh dalam mengamati dan menganalisa suatu bakteri yang tumbuh di dalam tubuh manusia. 

Kegiatan edukasi dari Yakult tidak berhenti sampai disitu. Akhir Agustus 2012 lalu, kembali bekerjasama dengan KidZania, diadakanlah acara Coaching Clinic dengan tema “Cintai Ususmu dengan Yakult, Minuman Keluarga Sehat”. Dalam acara tersebut, para peserta coaching clinic yang terdiri dari pengunjung Kidzania, perwakilan guru sekolah se Jabodetabek dan rekan media, dilibatkan dalam interactive talkshow yang menghadirkan Jimmy Hariantono, Ph.D., seorang pakar probiotik sebagai salah satu narasumbernya.**

Bergembira Bersama Sunsmile Kids Alam Sutera International Pre-School and Kindergarten

Bulan Agustus tahun 2012 terasa sangat istimewa. Bagaimana tidak, dua perayaan besar dan penting bagi masyarakat Indonesia jatuh berdekatan, HUT ke 67 Republik Indonesia dan Hari Raya Idul Fitri 1433H.Guna memperingati dua hari istimewa tersebut, hampir seluruh sekolah menyambutnya dengan cara menggelar berbagai kegiatan dan lomba, termasuk Sunsmile Kids Alam Sutera International Pre-school and Kindergarten.Satu hari sebelum libur, yaitu tanggal 16 Agustus 2012, murid-murid Sunsmile Kids Alam Sutera yang mulai beroperasi Juni 2011 ini mengenakan kostum merah putih dan melakukan kegiatan gerak jalan dengan rute mengitari kompleks sekolah.
Sambil menyanyikan lagu kebangsaan kita Indonesia Raya dan 17 Agustus, tangan-tangan mungil para murid dengan semangatnya mengibarkan bendera merah putih. Usai gerak jalan, International Pre-school and Kindergarten yang mengadopsi kurikulum dari Malaysia dan Singapur ini mengadakan berbagai lomba khas tujuhbelasan seperti lomba makan kerupuk, balap bendera, dll. Di akhir acara, ketupat sebagai makanan “wajib” saat Lebaran diberikan sebagai bingkisan kepada para murid.**

Kok Bisa, Mata Minus Diderita Anak-Anak?

Di Indonesia, kasus anak yang menderita kelainan refraksi  atau sering disebut dengan istilah miopa atau mata minus, jumlahnya kian banyak. Apa yang harus dilakukan orangtua? 
 
FANDI terkejut ketika putranya Bima Laksono, 9 tahun divonis menderita kelainan mata dengan jumlah minus dua untuk mata kiri dan tiga pada mata kanan. Meski sebelumnya sudah curiga, tapi Fandi tidak menyangka jumlah minus yang diderita begitu besar. “Kok bisa, anak-anak sudah menderita minus dengan angka seperti itu,” katanya dengan nada heran. 

Beberapa bulan terakhir, Bima menurut Fandi memang sering mengeluh pusing. Saat di sekolah, dia mengaku sulit membaca tulisan di papan tulis. Awalnya Fandi tidak terlalu memperhatikan, namun ketika keluhan semakin sering dilontarkan, dia mulai curiga dan akhirnya membawa Bima ke dokter mata.Kini, Bima memakai kacamata sesuai anjuran dokter. 


Di awal pemakaian, Fandi dan Ria sang isteri, kewalahan memberi pengertian. Bima merasa terganggu, terutama dengan berat kacamata di bagian hidung. “Kita sebagai orangtua memang harus sabar. Bima akhirnya bisa mengerti setelah merasakan sendiri manfaatnya, terutama ketika harus membaca tulisan di papan tulis sekolah,” papar Fandi. 

Penyebab Miopa Apa sebenarnya penyebab miopa atau mata minus pada anak? Dr Gusti G Suardana, ophthalmologist di Jakarta Eye Center, menjelaskan bahwa sampai sekarang belum diketahui secara pasti apa penyebab miopa pada anak. Meski demikian, ada beberapa hipotesis, antara lain karena faktor genetik dan juga lingkungan. “Jadi kalau orangtua atau ada keluarga dekat menderita miopa, maka kemungkinan menurun pada anak akan lebih besar,” katanya ketika ditemui di Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta Pusat. 

Bagaimana dengan faktor lingkungan? Di zaman sekarang, faktor lingkungan menurut Dr Gusti berperan besar. Pasalnya, anak-anak menjadi lebih sering bermain di dalam rumah dibanding outdoor. Anak-anak lebih banyak menggunakan mata untuk aktivitas dekat, seperti bermain video game, komputer,  menonton TV, dan menggunakan gadget. Belum lagi kebiasaan membaca tanpa memperhitungkan jarak pandang dan terang tidaknya cahaya. Akibatnya, timbul reaksi, sumbu bola mata menjadi lebih panjang hingga muncullah minus. 

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengobati mata minus? Pertama-tama, terang dr Gusti, periksakan mata anak sejak dini dan secara teratur, misalnya satu tahun sekali. Lakukan upaya pencegahan dengan cara memberi pengertian pada anak tentang pentingnya sikap tubuh yang baik untuk mencegah kelainan pada mata. “Perhatikan jarak saat membaca, menonton, mau pun bermain game dan komputer. Sebaiknya setiap 20-30 menit sekali, mata diistirahatkan dengan cara melihat jarak jauh agar kembali rileks,” terangnya. 

Jika sudah terlanjur minus, maka upaya yang harus dilakukan adalah menghambat agar minus tidak terus bertambah. Memeriksakan mata secara rutin, menggunakan kacamata, dan mengikuti anjuran dokter sangat disarankan. 

Mengkonsumsi vitamin A juga diperlukan, karena vitamin A mengandung antioksidan, sehingga bisa membantu menghambat efek buruk rangsangan minus. Masalahnya, seberapa banyak vitamin A harus dikonsumsi? Dr Gusti menjawab secukupnya saja. Tidak ada patokan ilmiah yang menyebutkan berapa banyak wortel harus dikonsumsi selama satu minggu, misalnya. “Jadi secukupnya saja, jangan berlebih. Kalau berlebih bisa memunculkan masalah lain,” tukasnya. 

Ketika ditanya soal penggunaan softlens pada anak, dia tidak menganjurkan, meski pada kasus tertentu terpaksa digunakan. “Penggunaan softlens sangat tergantung pada kebiasaan anak. Apakah dia bisa menjaga kebersihan, tidak mengucek mata, dsb. Itu sebabnya, jika tidak benar-benar diperlukan, tidak disarankan.” 

Dr Gusti , menegaskan sampai sekarang belum ada cara jitu untuk mengobati miopa. Karena itu, langkah mencegah dan menghambat penambahan minus adalah yang terbaik. Itu berarti, orangtua harus benar-benar memperhatikan dan  memberi pengertian pada anak menyangkut kebiasaan-kebiasaan yang benar dan harus dilakukan. Tidak kalah penting, Dr Gusti menyarankan untuk memeriksakan mata sang buah hati  secara berkala.  

Tips Mencegah Minus
  • Disamping faktor genetik, kebiasaan atau habit berpengaruh besar pada kemungkinan munculnya miopa. Karena itu, peran orangtua untuk menumbuhkan habit yang baik sangat besar.
  • Yakinkan anak agar membaca, bermain game dan komputer, serta menonton televisi dengan jarak yang aman. Jarak membaca yang baik minimal 30 cm, duduk tegak, jangan sambil tengkurap atau pun tidur telentang. Jarak menonton televisi minimal 2 meter, dan jarak pandang ke komputer sedikitnya 50 cm.
  • Saat melakukan kegiatan seperti membaca, menonton, dan bermain komputer, sebaiknya lakukan jeda setiap 20-30 menit dengan cara melihat jauh agar mata menjadi rileks kembali.
  • Penerangan saat melakukan kegiatan harus cukup, jangan terlalu redup dan jangan pula terlalu terang.
  • Arahkan anak agar melakukan outdoor activity.

IQ Rendah Akibat Junk Food

Foto:corkhypnosisclinic.com
 HATI-hati memberikan makanan nirnutrisi (junk food) pada anak-anak. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi junk food bisa menurunkan IQ anak. Junk food adalah istilah untuk makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi


Studi oleh peneliti dari Universitas Adelaide, Australia menunjukan bahwa mengonsumsi makanan sehat bisa memacu intelegensia anak. Sebaliknya, anak yang mengonsumsi makanan miskin nutrisi tidak terlalu cerdas di kemudian hari.Penelitian yang dipublikasikan European Journal of Epidemiology itu menunjukkan anak yang mengonsumsi junk food di usia dini, ketika dia berusia 8 tahun terlihat memiliki IQ dua poin lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan sehat.

Penelitian ini menyarankan anak-anak untuk diberi makanan sehat, terutama di masa-masa kritis. Studi ini dilakukan terhadap 7.000 anak dengan cara membandingkan pola makan mereka, termasuk makanan tradisional yang dibuat di rumah, makanan bayi siap saji, air susu ibu, dan junk food. 

“Meskipun perbedaan dalam tingkat IQ tidak terlalu besar, namun penelitian ini menunjukkan bukti kuat bahwa junk food yang dikonsumsi anak ketika berusia 6 hingga 24 bulan ternyata berdampak pada IQ mereka ketika berusia 8 tahun. Ini menunjukkan adanya dampak jangka panjang dari makanan yang diberikan kepada anak-anak,” Menurut Dr Lisa Smithers, pemimpin penelitian itu, sebagaimana dikutip Daily Mail.**

Sehat dengan Yoga

Banyak cara menuju sehat. Yoga salah satunya. Gerakan fisik, pernapasan dan meditasi yang sudah diajarkan sejak ribuan tahun lalu ini bisa menyeimbangkan kesehatan fisik dan pikiran. Jika dilakukan dengan benar, yoga memberi banyak manfaat.

.GERAKAN yoga jelas tidak seatraktif senam/fitness apalagi body combat, olahraga yang menggabungkan beberapa gerakan bela diri. Meski demikian, ketika Anda melakukan gerakan yoga dan diikuti dengan pengaturan pernapasan, keringat bisa dipastikan akan bercucuran.

Sejarah menyebutkan, yoga sudah berkembang sejak 5.000 tahun lalu di India. Dalam Bahasa Sangsekerta, yoga berarti persatuan. Dinamakan demikian karena pencapaian kebebasan dan pencerahan pikiran yang diperoleh para yogi zaman dulu, berasal dari penyatuan kesadaran.

Lalu, jika kita melakukan yoga, apakah kita akan mengalami pencerahan? Belum tentu. Untuk mencapai tingkat tersebut perlu latihan terus-menerus. Meski demikian, tanpa mencapai pencerahan pun latihan yoga memberi banyak manfaat bagi kesehatan, baik badan mau pun pikiran. Konsentrasi dalam yoga akan membantu Anda mengurangi stres.  


Mengapa yoga? 
John Tunney guru yoga bersertifikat dan pendiri situs yogasite.com, mengatakan bahwa yoga membantu Anda melatih postur tubuh dan pernapasan. Berbagai penelitian menyebutkan, yoga membantu mengontrol kecemasan dan mempercepat penyembuhan berbagai penyakit seperti asma, sakit punggung dan pinggang, epilepsi, sakit kepala, jantung, diabetes, dll. 

Vera, 34 tahun, ibu rumah tangga yang rajin mengikuti latihan yoga mengaku sudah merasakan sendiri manfaat latihan yoga. Hal pertama yang membuat dia takjub, kini dia bisa melakukan berbagai gerakan yang semula tidak pernah terbayangkan bisa dia lakukan. “Kepala di bawah, badan melengkung hingga kaki menyentuh bagian kepala, dan masih banyak gerakan lain, bisa saya lakukan sekarang. Badan terasa lebih lentur. Sungguh tidak terbayangkan sebelumnya,” katanya.

Manfaat lain, vera merasa pernapasannya lebih kuat, tidak cepat ngos-ngosan saat melakukan kegiatan fisik. Selain itu, dia merasa lebih mampu mengontrol emosi dan juga nafsu makan. “Saya tidak lagi melakukan diet ketat. Setelah beberapa bulan rutin latihan, nafsu makan saya terkontrol dengan sendirinya.” 

Ibu Hamil dan Anak 
Bagaimana yoga untuk ibu hamil, bayi, dan anak-anak yang belakangan mulai bermunculan? American Yoga Association dengan tegas, menyatakan tidak menyarankan gerakan yoga untuk ibu hamil dan bayi. Mereka juga tidak menyarankan latihan yoga bagi perempuan selama menstruasi. Banyak gerakan yoga, seperti ditulis di situs americanyogaassociation.com berbahaya untuk ibu hamil. 

Pose terbalik misalnya, bisa menyebabkan emboli udara. Untuk ibu hamil, asosiasi ini hanya menyarankan latihan pernapasan sederhana dan meditasi.Para pelatih yoga yang tergabung dalam asosiasi juga tidak menyarankan latihan yoga untuk anak di bawah usia 16 tahun, karena sistem tubuh, saraf, dan kelenjar anak di usia tersebut masih tumbuh. 

Seperti halnya ibu hamil, latihan yoga yang disarankan untuk usia 16 tahun ke bawah adalah pernapasan dan meditasi sederhana, untuk membantu mereka berkonsentrasi, mengurangi sifat impulsif, dan membantu mengelola emosi.Yoga untuk bayi juga sangat tidak disarankan. Jika ingin melakukan gerakan pada bayi, maka gerakan yang dilakukan adalah olahraga biasa. Bayi jelas belum memiliki kontrol memadai, karena meski dilakukan bersama sang ibu, gerakan yoga bisa sangat berbahaya.

Terlepas dari masalah itu, bila Anda ingin berlatih yoga, pilihlah studio yoga yang memiliki guru bersertifikat. Sebab, yoga yang baik adalah yoga yang dilakukan dengan benar.

 Manfaat Yoga 
Latihan yoga teratur bisa menghindari banyak masalah atau gangguan kesehatan, terutama terkait kelebihan berat badan. Berikut beberapa manfaat yoga seperti ditulis Jan Maddern dalam bukunya Yoga Membakar Lemak.
  • Menghilangkan tekanan berlebih pada jantung
  • Mencegah dan membantu menstabilkan gula darah
  • Membantu mengontrol tekanan darah tinggi dan kadar kolestrol yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Menghindari risiko gangguan tidur seperti pernapasan terhenti saat tidur yang berkaitan dengan penyakit jantung.
  • Mengurangi risiko batu empedu.
  • Membantu menyeimbangkan hormone. Sebab, ketika terjadi ketidak seimbangan hormone bisa meningkatkan risiko kanker payudara atau endometrium dan ketidakteraturan menstruasi.
Tahukah Anda? 
Jan Maddern juga menuliskan beberapa informasi untuk menambah pengetahuan.
  • Tahukan Anda, berat badan perempuan pada umumnya secara rata-rata bertambah sekitar 8 kg dalam bentuk jaringan lemak antara usia 20-50 tahun.
  • Tahukah Anda, diperlukan sekitar 3.500 kalori untuk membuat ½ kg lemak. Pada umumnya orang harus berjalan selama 11,5 jam untuk membakar 3.500 kalori.
  • Tahukah Anda, kelebihan lemak di daerah perut meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, lemak ekstra di pinggul dan paha bisa membantu melindungi jantung.
  • Tahukah Anda, berlatih yoga secara rutin akan memperbaiki stamina, fleksibilitas, daya tahan, dan konsentrasi.

Profil Juri Pemilihan Model Cover Sang Buah Hati 2012

Pemilihan Model Cover Sang Buah Hati telah mencari bakat buah hati bunda di 10 mall. Banyak sudah foto-foto peserta yang masuk ke meja redaksi kami. Berikut adalah profil juri dan kriteria penilaian kami hingga didapat 100 besar yang akan bertanding memperebutkan gelar juara nanti.
Dian AnggrainiPemimpin Umum Majalah Sang Buah HatiWanita kelahiran Jakarta, 14 Desember 1975 ini memang sangat menyukai dunia anak-anak. Itu sebabnya, terlibat di Majalah Sang Buah Hati dianggapnya sebagai panggilan jiwa. Dian yang juga seorang ibu selalu merasa bangga dan bersyukur karena bisa memberikan ASI secara eksklusif pada 3 buah hatinya, Patricia (11 tahun), Samuel (8 tahun) dan Jethro (7 bulan)
Edison WangPemilik & Fotografer Sycamore PhotographyPria yang akrab disapa Edison ini mengawali perjalanan fotografinya dari sebuah perjalanan wisata. Awalnya Edison kecewa karena foto-foto yang diambilnya saat pergi berwisata tidak bisa menggambarkan apa yang di lihat dengan matanya. Minat untuk mempelajari dunia fotografi dengan lebih mendalam pun timbul, baik secara otodidak maupun dari beberapa fotografer senior Indonesia. Saat ini Edison terjun di beberapa bidang fotografi, namun bagi bapak 2 anak ini, Fotografi Anak adalah passion utamanya.
Dwi Fani MayasariAsociate Brand Manager PT Softex IndonesiaIbu satu anak ini mulai bergabung dengan PT Softex Indonesia sejak April 2012. Meski belum lama bergabung, Maya, begitu panggilan akrabnya, sudah dipercaya untuk menangani produk diapers Sweety, salah satu merek diapers keluaran PT Softex Indonesia yang menjadi sponsor utama Pemilihan Model Cover Sang Buah Hati 2012. Bagi Maya, produk yang berhubungan dengan bayi dan anak memang sudah tidak asing lagi, karena sebelum menangani Sweety, wanita berkulit putih ini juga bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi kebutuhan bayi dan anak. ---------------------------------------- Kriteria Penjurian
  • Fotogenik
  • Keunikan ekspresi
  • Orisinalitas (natural)
  • Karakter wajah

Perlukah Amandel Dioperasi?



 Diasuh: Dr Ferdy Limawal/RS Omni Alam Sutera



Pertanyaan: 
DOKTER, anak saya Rahael, 8 tahun sejak kecil seringkali terserang radang tenggorokan. Belakangan, dokter mengatakan, pembesaran amandel menjadi salah satu penyebab. Rahael diminta untuk berpantang beberapa makanan yang bisa memicu pembesaran amandel.Sekitar tiga bulan lalu, Rahael masuk rumah sakit karena radang tenggorokan yang menyebabkan panas tidak turun-turun. Karena terlalu sering, dokter menyarankan untuk melakukan operasi dan merujuk ke dokter THT. Dokter THT juga menyarankan hal yang sama. Tapi sampai sekarang saya dan isteri masih belum berani mengambil keputusan. Seberapa perlu sebenarnya operasi amandel dilakukan? Apa risiko dan efek sampingnya jika dilakukan operasi?  

Roni - Jakarta Utara  



Jawaban: 

Dear Bpk Roni, 
Amandel atau tonsil adalah kelenjar getah bening yang terdapat dalam rongga mulut. Organ ini termasuk dalam sistem pertahanan tubuh. Seringkali orangtua bingung ketika dokter menganjurkan agar anak menjalani operasi amandel atau tonsilektomi. Bila batuk, pilek dan demam seringkali berulang setiap bulan atau bahkan sebulan dua kali, maka akibat yang paling sering terjadi adalah tonsil membesar atau yang seringkali disebut amandel. Bila tonsil membesar, maka dapat terjadi gangguan pernapasan, gangguan tidur, bahkan menjadi sumber infeksi berulang. Manakala tosil sudah sebagai sumber infeksi, dimana risiko bagi tubuh lebih besar daripada risiko tindakan operasi, maka biasanya dianjurkan untuk dioperasi. Berikut ini gejala yang harus diwaspadai karena merupakan indikasi relatif perlunya operasi pengangkatan amandel.
  • Infeksi tonsil lebih dari 3 kali dalam setahun yang tidak membaik dengan pengobatan.
  •  
  • Pembesaran tonsil yang mengakibatkan susunan gigi tak teratur atau gangguan pertumbuhan mulut/wajah.
  •  
  • Abses peritonsil yang tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan.
  •  
  • Bau mulut menetap akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pengobatan.
  •  
  • Tonsilitis kronis berulang yang diduga sebagai carrier kuman Streptococus yang tidak menunjukkan perbaikan dengan antibiotika.
  •  
  • Pembesaran tonsil yang dicurigai berhubungan dengan kanker.
  •  
  • Radang telinga tengah kronik berulang yang diakibatkan oleh tonsilitis.
Bila ada gejala seperti itu, maka bisa dijadikan indikasi absolut (harus dioperasi), yaitu: tonsil yang sangat besar sehingga mengakibatkan gangguan pernafasan/ sumbatan jalan nafas seperti kesulitan menelan, bicara sengau/bindeng, tidur ngorok, henti nafas saat tidur (Obstructive sleep apnea syndrom), nafas lewat mulut, dll. Semua itu juga berdampak pada penurunan kualitas hidup seperti lemah, letih, lesu tidak bersemangat, rasa mengantuk, sulit konsentrasi, hingga penurunan daya ingat atau komplikasi penyakit jantung-paru.Dengan semakin canggihnya alat kedokteran dan teknik operasi, maka saat ini operasi pengangkatan amandel termasuk operasi relatif aman. Kemungkinan terjadinya komplikasi sangat jarang. Komplikasi yang mungkin terjadi pada operasi amandel adalah perdarahan dikarenakan sistem pembuluh darah yang komplek.  Komplikasi lainnya adalah infeksi. Tetapi pada umumnya komplikasi ini dapat diatasi dengan baik.

Liputan Pemilihan Model Cover SBH 2012

Perjalanan panjang Pemilihan Model Cover Sang Buah Hati 2012 (PMCSBH 2012) yang dimulai bulan Juni lalu akhirnya sampai juga di penghujung. Dua tempat audisi terakhir yaitu CIBUBUR JUNCTION (4 Agustus 2012) dan LIVING WORLD ALAM SUTERA SERPONG (11 Agustus 2012) telah kami kunjungi. Meski diadakan bertepatan dengan Bulan Puasa, semangat para bunda untuk mengikutsertakan buah hatinya dalam audisi ternyata tidak surut. Bahkan di dua tempat terakhir ini, PMCSBH 2012 diikuti oleh lebih banyak peserta.
Dari total 10 tempat audisi, PMCSBH 2012 berhasil menjaring 543 peserta yang seluruhnya terlihat lucu dan menggemaskan. Sayang, tidak semuanya bisa menjadi pemenang. Setelah melewati proses penjurian yang memakan waktu lebih dari 5 jam, para juri yang terdiri dari Dian Anggraini (Pemimpin Umum Majalah Sang Buah Hati), Edison Wang (Pemilik & Fotografer Sycamore Photography) dan Dwi Fani Mayasari (Perwakilan PT Softex Indonesia (Sweety Diapers) sebagai sponsor utama PMCSBH 2012) akhirnya berhasil meyeleksi 100 besar yang fotonya juga kami tampilkan di edisi kali ini. Selamat ya bagi para model cilik yang berhasil menembus 100 besar. Sampai ketemu di acara Final tanggal 13 - 16 September 2012  di West Atrium Living World Alam Sutera, Serpong.**

Mengatasi Kebiasaan Buruk Anak

Mengapa buah hatiku berbohong? Mengapa buah hatiku mengambil barang milik orang lain tanpa izin? Bunda pun panik, apa yang harus dilakukan? 

Foto: babybulletblog.com
 TAHUKAH Anda, ada banyak alasan seorang anak melakukan kebiasaan buruk seperti berbohong bahkan mencuri. Perlu kesabaran untuk menggali apa yang melatar belakangi tindakan mereka. Perlu juga kebesaran hati orangtua untuk mengakui kesalahan, jika memang ada penerapan pola asuh yang tidak benar. Tapi yang terpenting, jangan pernah memberi labeling pada anak.

Untuk membahas masalah ini dan juga untuk mengetahui kapan Bunda perlu bantuan profesional, Sang Buah Hati melakukan wawancara dengan psikolg Titi Natalia. Berikut kutipan wawancaranya.  


Mengapa anak berbohong? 
Akar permasalahan dari berbohong dan mencuri adalah  kejujuran. Nah, kejujuran tidak bisa tumbuh dengan sendirinya, tapi harus ditumbuhkan sejak dini. Paling nyata lewat teladan yang diberikan orangtua. Hati-hati kebohongan kecil bisa diterima salah oleh anak. Misalnya, saat ada telepon yang menanyakan keberadaan Bunda, kemudian Bunda minta tolong untuk mengatakan, “Tolong ya, bilang Bunda tidak ada di rumah.” Nah, kelihatannya memang sepele, tapi akan menjadi role model bagi anak. 

Bagaimana dengan mengambil barang milik orang lain?Mencuri atau mengambil milik orang lain merupakan salah satu tindakan yang juga berpangkal pada kejujuran. Lagi-lagi orangtua harus menjadi teladan. Ajari anak untuk menghargai milik orang lain.Mau pinjam barang milik anggota keluarga, harus minta izin terlebih dahulu. Ayah dan Ibu pun harus melakukan hal yang sama jika ingin melihat aau meminjam barang milik anak. Yang perlu dipahami, jangan-jangan buah hati belum memahami konsep hak milik orang lain. Biasanya, pemahaman hak milik orang lain baru melekat setelah mereka duduk di sekolah dasar. Jika sudah usia SD masih melakukan hal yang sama, baru bisa menjadi masalah.  

Apa yang harus dilakukan orangtua?Hal utama yang harus diperhatikan orangtua, ialah jangan langsung marah. Orangtua harus bisa menenangkan diri, memberi reaksi yang tepat dengan menelusuri, mengapa anak melakukan hal tersebut. Jangan tuntut anak untuk menjawab langsung, karena cara itu bisa memojokkan, hingga memunculkan sifat defensif. Jika itu terjadi, bisa jadi justru akan muncul kebohongan baru. 
Telusuri sebabnya dengan komunikasi yang baik. Misalnya, “Ini barang siapa yang ada di tasmu? Sudah izin yang punya belum?” Jika belum telusuri lagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak menuduh dan bernada marah. Intinya, jangan sampai anak merasa dihakimi, meski dia tahu dia salah. 
Setelah diketahui faktor permasalahannya, baru dicari solusi. Kalau kurang perhatian beri perhatian, kalau tergoda ingin memiliki suatu barang tapi tidak berani bilang pada orangtua, maka orangtua harus mengoreksi diri, perbaiki komunikasi. Satu hal lagi yang paling penting, jangan pernah memberi labeling pada anak. Perkataan, “Kamu pembohong, kamu mencuri,” bisa sangat melukai harga diri anak, dan dampaknya justru tidak membantu tapi memperparah kondisi.  

Penyebab perilaku seperti itu, umumnya bisa apa saja? 
Sangat banyak. Itu sebabnya orangtua harus tahu apa faktor penyebabnya. Ada karena pola asuh yang salah, misalnya melihat orangtua pemabuk. Adak arena problem psikologis, merasa tidak diperhatikan hingga anak melakukan sesuatu supaya mendapat perhatian. Ada juga anak mencontoh figur tertentu yang dikagumi. Banyak juga  ketidak jujuran merupakan sikap unjuk rasa atau berontak yang sengaja dilakukan. Misal, orangtua kurang mempersiapkan saat akan hadir adik baru, hingga sang kakak merasa tidak nyaman. Faktor-faktor seperti ini termasuk dalam stres internal, depresi anak. Bisa juga karena sesuatu hal merasa marah pada orangtua.  Penyebab lain, tidak tertutup kemungkinan anak tidak tahan terhadap godaan. Setiap individu itu berbeda ketahanannya.  

Apa yang penting diperhatikan oleh orangtua? 
Orangtua harus menciptakan kebersamaan. Bukan hanya perhatian dengan kata-kata, tapi yang lebih penting keterlibatan secara emosi, sehingga anak tahu ke mana dia harus datang dan berbicara jika mengalami masalah. Selain itu, orangtua perlu memberi teladan, dan tetap perlu melakukan pemantauan.  

Kapan orangtua harus memutuskan anaknya membutuhkan bantuan profesional? 
Begini, di sekolah atau pun di rumah, seringkali ada kejadian seperti itu. Masih bisa dikatakan wajar jika hanya dilakukan sesekali dan sang anak masih di bawah usia 10 tahun. Tapi kalau sudah lebih dari 10 tahun dan masih terus melakukan, sudah saatnya orangtua membutuhkan bantuan profesional, karena sudah ada indikasi gangguan emosional. 
Namun, faktor usia tidak mutlak berlaku. Andai, buah hati baru berusia 7 tahun tapi sering berbohong bahkan mencuri dan dilakukan berulang-ulang, meski orangtua sudah melakukan berbagai upaya, maka saat itu sudah dibutuhkan bantuan profesional. Apa pun yang terjadi, sekali lagi orangtua harus menangani dengan kepala dingin, jangan emosional, dan yang terpenting jangan memberikan labeling. 


Nama:Titi Prantini Natalia Tempat/Tanggal Lahir:Jakarta, 4 Desember 1965 Pendidikan terakhir:
  • S2 – Magister Profesi Psikologi Klinis Anak, Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia (2003)
  • S1 – Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1994)
Aktivitas hingga saat ini:
  • Dosen pada Program Studi Magister Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta
  • Dosen pada Sekolah Tinggi Teologia “Amanat Penuaian Terakhir“ , Jakarta Praktisi psikologi klinis anak
  • Melakukan asesmen psikologi untuk keperluan pendidikan di berbagai sekolah Menjadi narasumber artikel psikologi di berbagai media cetak (Nakita, Mahkota, Children Magazine, Men’s Health, dll) dan elektronik ( beberapa stasiun radio & televisi)

Anak Agresif, Siapa Salah?

Sikap ibu dan pola asuhnya yang salah tak hanya berpengaruh pada anak di usia balita, melainkan hingga dewasa kelak. 

SEJAK balita Adi terlihat sangat agresif. Kini, setelah usianya menginjak enam tahun, perilaku itu tidak berubah. Tangannya gampang sekali melayang, memukul anak lain yang tidak mau menuruti keinginannya. Kadang, jika ia sedang kesal di rumahnya, barang-barang menjadi sasarannya. Ada yang dilemparkan ke sana kemari, ada pula yang ditendang-tendang hingga rusak. 

Iman, sang ayah, semula menganggap hal itu biasa saja dan akan hilang jika sudah besar. Namun lama kelamaan, Iman malah semakin khawatir karena perilaku itu tidak hilang.Kekhawatiran Iman memang beralasan. Sebab, bisa jadi perilaku seperti itu berlangsung terus hingga ia dewasa kelak. 

Sebuah penelitian di Amerika Serikat membuktikan kekhawatiran itu. Menurut penelitian tersebut, perilaku agresif yang tidak hilang sejak balita bisa jadi ditimbulkan oleh pola asuh yang salah dari ibunya.Para peneliti dari Universitas of Minnesota, Amerika Serikat, menyebutkan pada umumnya pembawaan bayi adalah tenang. Tetapi pada satu masa di awal usia balita, anak bisa punya kebiasaan suka memukul. 


Sifat agresif itu mencapai puncaknya saat balita berusia 2,5 tahun, kemudian mereda. Teorinya, setelah berusia 4 tahun hingga 6 tahun, perilaku itu seharusnya hilang. Sebab, anak di usia itu lebih bisa mengendalikan diri dibandingkan anak berusia 2 tahun. Perilaku anak usia 6 tahun juga seharusnya lebih baik dibandingkan anak berusia 4 tahun.

Pada kenyataannya, ada anak-anak yang berperilaku sulit diatur. Menurut Michael Lorber, peneliti yang melakukan riset ini, ada sebagian anak yang tetap berperilaku agresif sampai ia berusia 6 tahun."Anak yang masih bersikap agresif di usia TK atau kelas 1 sekolah dasar berpotensi besar membawa sikap itu sampai besar," kata Lorber.

Perilaku tersebut perlu diwaspadai sebab, anak dengan perilaku itu cenderung bermasalah di sekolahnya, beresiko tinggi depresi, bahkan suka melakukan kekerasan pada pasangannya kelak. 

Pengaruh Ibu 
Penelitian itu juga menemukan bahwa terdapat korelasi antara perilaku ibu dan pola asuhnya terhadap perilaku anak. Dari penelitian terhadap 267 ibu dan anak, diketahui bahwa bayi berusia 3 bulan sudah bisa meniru ibunya. Artinya, jika si ibu tidak sabaran dan suka mengomel, maka perilaku itu akan ditirunya oleh sang anak.Namun demikian, perilaku dan pola asuh ibu tidak sepenuhnya mempengaruhi perilaku anak. Menurut Lorber ada juga pengaruh faktor genetik dan lingkungan. 

Penelitian lain di Kanada juga menunjukkan bahwa faktor genetika biasanya tidak bersifat independen (sendiri), melainkan juga karena pengaruh lingkungan. Sikap agresif anak juga bisa timbul dari pengaruh lingkungan atau suasana yang ia lihat dan alami. Misalnya, dari televisi atau video games. Itulah mengapa anak-anak perlu dibatasi melihat tayangan-tayangan di televisi.Karena itu, penelitian yang dipublikasikan oleh The Times tersebut, menyarankan agar orang tua memberi contoh yang baik kepada anak-anak mereka. Contoh itu harus diperlihatkan sedini mungkin, ketika si anak masih berusia balita.**

Tak Perlu Bantah-bantahan

 KADANG orang tua bingung ketika mereka dihadapkan pada anak yang jago berargumentasi, sering, anak ngeyel alias selalu punya alasan untuk mendebat, menyangkal, atau membantah orang tua. 

Berbantah-bantahan dengan anak kecil jangan dianggap basa-basi biasa. Sebab, di balik itu semua terkandung suatu makna yang harus dipahami orangtua. Yakni, adanya keinginan si anak untuk dihargai. 

Anak-anak sebetulnya tidak beda dengan orang dewasa. Ketika si kecil berdebat atau membantah kakaknya, ketika itu sebetulnya dia tengah belajar menghormati hak milik dan perasaan orang lain. Seperti orang dewasa, mereka kadang-kadang berdebat untuk mengungkapkan pendapat atau pandangannya.Karena itu, anak-anak juga perlu memahami cara berdebat tanpa harus merendahkan atau menyakiti perasaan orang lain. 

Scott Wardell, seorang konsultan pendidikan anak di AS, menulis artikel menarik secara online mengenai plus minus berdebat dengan anak.  Berikut, 10 kiat Wardell mengajarkan anak-anak cara mengutarakan pendapat atau pandangan tanpa membuat orang lain tersinggung.

Kiat Cegah Anak Ngeyel
  • Jangan berdebat dengan anak. Inilah kuncinya. Perdebatan hanya terjadi jika ada yang memulainya.
  • Berdebat dengan anak bisa dihindari jika ketika anak diberikan pilihan. Misalnya, katakan pada anak, “Kamu pilih membuang sampah atau membersihkan kamar.”
  • Perlakukan anak dengan rasa hormat. Bersikaplah obyektif ketika Anda bicara dan upayakan gunakan kalimat singkat. Misalnya, “Saya perlu bantuanmu. Tugasmu adalah membereskan mainan. Sekarang mulailah dengan mengembalikan mainan ke tempatnya.” Jangan katakan padanya kalaimat tanya atau permintaan, “Bisakah kamu...” atau “Maukah kamu membereskan mainanmu sekarang?”
  • Ajari anak perbedaan antara berdebat dengan berargumen. Berdebat adalah tukar menukar pendapat mengenai sesuatu hal tanpa menyinggung perasaan orang lain tanpa ada pemenangnya. Sedangkan dalam berargumen selalu ada yang menang dan ada yang kalah. Kalau Anak bilang, “Bu... saya capek beres-beres.” Orang tua bisa meresponnya dengan mengatakan, “Baiklah. Sekarang saatnya kamu ganti pekerjaan. Kamu boleh pilih, memberi makan kucing atau membersihkan debu akhir pekan nanti.”
  • Gunakan bahasa badan dan mimik muka daripada menggunakan kata-kata. Misalnya, sambil menatap si anak perlihatkan mimik muka sabar. Wajah Anda harus memperlihatkan bahwa Anda tidak marah tetapi Anda tidak senang. Ini penting untuk memberitahu bahwa Anda tidak mau berbantah-bantahan.
  • Ajaklah anak berbicara dan beritahukan kepada mereka bahwa selalu ada konsekuensi negatif bila anak membantah orang tua. Tentukah hukuman yang bisa mereka terima bila membantah dan jalani dengan teguh, jangan berubah-ubah.
  • Anda boleh memberikan hadiah. Namun hati-hati, jangan berlebihan. Misalnya, “Kamu boleh bermain kalau sudah selesai membereskan mainan.”
  • Ajarkan dan upayakan agar anak selalu meminta izin. Cara ini bisa menghindari adu argumentasi.
  • Ketahuilah bahwa anak selalu punya banyak keinginan. Orang tua harus siap dengan kenyataan ini. Untuk mengetahui apakah permintaan itu wajar, tanyalah kepada guru, atau kepada orang lain yang sudah berpengalaman dengan anak-anak.
  • Beritahukan kepada anak bahwa setiap permintaan harus disampaikan secara pribadi atau misalnya saat berada di rumah.
* Sumber : scottcounseling.com

Keguguran Karena Kelewat Subur

Sebuah penelitian awal menghasilkan temuan mengejutkan. Keguguran ternyata bisa disebabkan karena rahim terlalu subur. 

SUDAH tiga kali Nita, 27 tahun, mengalami keguguran. Yang terakhir begitu membuatnya terpukul. Maklum saja, ketika kehamilannya menginjak 24 minggu, ia harus kehilangan janinnya lagi.

Dambaannya untuk mempunyai anak sejak ia menikah setahun lalu harus pupus kembali. Perempuan pemilik toko pakaian di sebuah mal di Jakarta itu memang sangat mendambakan kehadiran si kecil. Ia dan suaminya berulang kali mencoba, namun selalu keguguran ketika usia kehamilan menginjak 12 bulan lebih.

Tidak hanya Nita, masih banyak perempuan lain yang bernasib sama. Nita mengalami apa yang disebut dengan keguguran berulang, yakni keguguran sebanyak tiga kali atau lebih secara berturut-turut pada usia kehamilan kurang dari 24 minggu. 


Secara epidemiologi, angka kejadian keguguran berulang mencapai satu hingga dua persen dari populasi. Ada berbagai penyebab keguguran. Diperkirakan, sebanyak 7 hingga 25 persen penderita keguguran berulang berhubungan dengan adanya sindrom antifosfolipid dan trombofilia, yakni sindrom darah kental (darah mudah membeku). Bekuan darah akan menutupi saluran darah ke plasenta yang memberi makanan ke janin. Hal ini akan mengancam sirkulasi nutrisi dan oksigen ke janin dan bisa membuat si janin meninggal. 

Rahim Kelewat Subur 
Terlepas dari penyebab itu, sebuah penelitan belum lama ini menemukan bahwa keguguran berulang ternyata juga bisa terjadi karena rahim terlalu subur. Dalam kondisi ini, embrio berkualitas rendah yang seharusnya ditolak tubuh pun bisa melekat atau terimplan. Akibatnya, embrio yang tidak bisa berkembang itu akhirnya gugur.

Penelitian dilakukan oleh tim dokter dari Princess Anne Hospital di Southampton, Inggris dan Universitas Medical Center Ultrecht. Dari penelitian yang dipublikasikan jurnal PloS One itu terungkap bahwa keguguran berulang itu terjadi bukan karena tubuh menolak kehamilan tetapi justru karena rahim menerima setiap jenis embrio."Banyak perempuan yang merasa penyebab keguguran adalah dirinya yang tidak bisa hamil. Tetapi riset kami menunjukkan keguguran berulang itu terjadi karena rahim membiarkan semua embrio yang sebenarnya tidak bisa bertahan tetap tertanam," kata Prof. Nick Macklon, konsultan dari Princess Anne Hospital.

Riset dilakukan dengan cara mengamati sampel dari rahim enam perempuan yang memiliki tingkat kesuburan normal dan enam perempuan yang pernah mengalami keguguran berulang. Terlihat bahwa pada rahim dengan tingkat kesuburan normal, hanya embrio berkualitas tinggi bisa tumbuh di rahim itu. Sedangkan embrio berkualitas rendah ditolaknya.

Sebaliknya, sel dari rahim wanita yang mengalami keguguran berulang tetap menumbuhkan kedua jenis embrio, termasuk yang kualitasnya rendah sekalipun. Namun, karena kualitasnya buruk, embrio berkualitas rendah itu tidak dapat tumbuh dan kemudian gugur.Perlu diperhatikan, riset ini masih terlalu dini dan perlu diteliti lebih lanjut. Peneliti masih harus menguji apakah tingkat penerimaan rahim terhadap embrio bisa dideteksi dan diubah.**
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar di Mall - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger