Rubrik ini diasuh:
Dr Ferdy Limawa SpA
RS Omni Alam Sutera
Pertanyaan:
Foto: ivillage.com |
DOK, saya ibu dari Elang Raya yang kini berusia 3 tahun. Anak saya tergolong sangat aktif. Sehari-hari dia selalu bergerak. Makannya tidak sulit dan badannya cenderung montok gemuk, tetapi keras karena mungkin selalu bergerak. Masalahnya, sampai sekarang, anak saya belum bisa bicara dengan jelas, meski bila diajak bicara dia sudah memahami. Dia juga bisa mengekspresikan apa yang dia inginkan, dengan omongan yang juga tidak jelas.
Masalah lainnya, jika sedang melakukan sesuatu, Elang seperti tidak mau mendengarkan ajakan ngobrol lainnya. Dia asyik dengan keinginan atau kegiatannya sendiri. Pernah Elang saya bawa ke dokter, dan kami disuruh melakukan terapi bicara. Tapi saya punya keyakinan anak saya normal. Apakah banyak kasus seperti ini? Apa yang bisa saya lakukan di rumah untuk membantu Elang? Kebetulan sayA tidak bekerja dan punya banyak waktu luang, terimakasih.
Wulandari,
Jawaban:
Dear Bu Wulandari
Keterlambatan bicara adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Penyebab keterlambatan bicara sangat banyak. Kasusnya ada yang ringan dan mudah diterapi, tapi ada pula yang berat.
Keterlambatan bicara fungsional merupakan penyebab yang paling sering dialami oleh sebagian anak. Keterlambatan bicara golongan ini biasanya ringan dan hanya merupakan keterlambatan kematangan fungsi bicara pada anak. Bila keterlambatan bicara tersebut bukan karena proses fungsional, maka gangguan tersebut harus lebih diwaspada.
Keterlambatan bicara fungsional lebih sering dialami anak laki-laki dan sering terdapat riwayat keterlambatan bicara pada keluarga (ayah/ibu/saudara) pada saat kecil. Biasanya hal ini merupakan keterlambatan bicara yang ringan dan kemungkinan sembuhnya baik. Pada umumnya, kemampuan bicara anak akan tampak membaik setelah usia 2 tahun dan ketika masuk usia sekolah, sudah normal seperti anak lainnya.
Anak yang mengalami keterlambatan bicara fungsional mempunyai ciri pola perkembangan lainnya normal, kemampuan pemecahan masalah normal, serta mengerti apa yang orang lain bicarakan. Umumnya terjadi karena kurang latihan, terlalu pasif, terlalu banyak bermain sendiri, langsung mengenalkan dua bahasa atau lebih, atau terlalu banyak menonton televisi. Ciri khas lain adalah anak tidak menunjukkan kelainan saraf, gangguan pendengaran, gangguan kecerdasan, dan gangguan psikologis lainnya.
Keterlambatan bicara fungsional umumnya tidak memerlukan penanganan khusus. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu anak mulai belajar bicara adalah:
1. Bermain bersama sesering mungkin.
2. Jangan biarkan anak terlalu lama menonton TV, karena anak cenderung menjadi pasif dan semakin terlambat bicara. Nonton televisi maksimal 2 jam sehari.
3. Sebaiknya anak berinteraksi dengan teman-teman sebaya atau teman sekolahnya. Hal ini akan merangsang anak agar lebih termotivasi untuk belajar bicara, karena bermain bersama anak yang lain membutuhkan kemampuan komunikasi verbal.
4. Selalu menstimulasi dengan mengajak anak berkomunikasi, meskipun anak belum mampu berbicara dengan baik. Masa batita adalah masa meniru, sehingga ketika orangtua intens mengajak berbicara, pasti kosa kata anak semakin banyak pula.
5. Mengajarkan kata kepada anak dengan kata-kata yang jelas. Contoh: susu bukan cucu, makan bukan mamam, minum bukan num.
6. Berbicara dengan memakai kata atau kalimat yang pendek dan sesederhana mungkin, agar anak dapat mengikuti.
7. Perkenalkan satu bahasa dahulu (mis: Bahasa Indonesia), jangan menggunakan dua atau tiga bahasa sekaligus (mis: bahasa Inggris atau bahasa daerah), karena anak akan semakin sulit mengikuti.
8. Terapi bicara merupakan salah satu alternatif, bila kedua orang tua sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk bermain dengan anak.
Prinsip yang sebaiknya dipegang adalah keterlambatan bicara dapat ditoleransi apabila anak mengerti semua yang diucapkan padanya. Apabila anak tidak mengerti ucapan orang lain, anak cuek, tidak mau menatap mata orang, sulit menoleh ketika dipanggil, bicara bahasa yang tidak dimengerti sama sekali, dan hiperaktif, maka segeralah dibawa ke dokter anak.
0 comments:
Post a Comment