NONI, 26 tahun, belum genap setahun menikah. Namun, belakangan ia merasa ada sesuatu yang tak beres dengan pernikahannya. Ia merasa pernikahannya dengan Adam, 27 tahun, adalah kesalahan besar.
Noni merasa bosan dengan kehidupan barunya itu. Padahal, Noni sangat mencintai Adam, sama cintanya ketika mereka berpacaran tiga tahun sebelum mereka memutuskan naik pelaminan.
Ada saja yang membuatnya bosan hidup bersama. Misalnya, Noni merasa terpaksa harus menyediakan makan buat Adam, sebuah pekerjaan rumah yang tak pernah ia sentuh sebelumnya. Atau, Noni kesal karena Adam selalu melempar baju kotornya sesuka hatinya.Noni juga sempat dibuat kesal oleh Adam hanya karena ia dilarang menghadiri acara reuni dengan teman SMA-nya. Belum lagi dihadapkan pada rutinitas di rumah yang membuatnya seperti terkekang.
Pantaskah Noni bersikap demikian? Apakah kebosanan seperti Noni juga dirasakan oleh pasangan baru lainnya?Pakar pernikahan dan keluarga ternama dari AS, Alexandra Saperstein, menilai bahwa perasaan seperti itu kerap menghinggapi pasangan muda karena hadirnya suasana yang berbeda dari sebelumnya. Namun, jika ingin pernikahan langgeng, maka perasaan seperti itu harus dilawan.
Berikut tiga tips dari Alexandra, pakar yang juga berpraktik sebagai konsulan perkawinan di Portland, Oregon, AS itu sebagaimana ia tulis dalam artikelnya untuk situs Your Tango.
1. Berhentilah mengeluh
Jika Anda ingin sesuatu yang beda, maka lakukanlah sesuatu yang beda. Mengeluh kepada pasangan mengenai satu hal yang sama hanya akan membuat Anda bosan bahkan semakin membosankan. Buatlah daftar pendek mengenai hal-hal yang membuat Anda harus bersikap beda demi mempertahankan perkawinan. Cobalah untuk tidak menyalahkan pasangan Anda dalam hal ini.
2. Bicaralah
Segala hal yang Anda simpan dalam hati pada akhirnya akan menjadi penentu hubungan Anda kelak. Bila Anda berani memutuskan untuk berumah tangga, maka keputusan itu harus disertai dengan kerelaan untuk mengutarakan isi hati. Jangan anggap pasangan Anda mempunyai kemampuan telepati, bisa menebak isi hati Anda. Jangan pernah menganggap pasangan Anda tahu atau seharusnya tahu perasaan dan keinginan Anda. Bicaralah.
3. Carilah apakah ada sumber kebosanan lain
Seringkali, kebosanan dalam kehidupan rumah tangga sebenarnya diakibatkan oleh kebosanan di tempat lain, misalnya kebosanan di tempat kerja. Adalah cita-cita, hobi, atau keinginan yang tidak tercapai? Kesampingkanlah dulu masalah rumah tangga Anda, carilah apakah ada hal lain yang membuat Anda bosan?Luangkan waktu dan upayakan atasi kebosanan itu dengan mencari inspirasi baru atau menyegarkan pikiran. Sekali Anda gagal, maka Anda akan merasa terus menerus bosan. Sebenarnya, kebosanan adalah perasaaan yang jika dicermati lebih dalam dan dan disikapi lebih jujur, akan membawa Anda ke episode baru kehidupan rumah tangga yang tidak akan ada akhirnya.**
Noni merasa bosan dengan kehidupan barunya itu. Padahal, Noni sangat mencintai Adam, sama cintanya ketika mereka berpacaran tiga tahun sebelum mereka memutuskan naik pelaminan.
Ada saja yang membuatnya bosan hidup bersama. Misalnya, Noni merasa terpaksa harus menyediakan makan buat Adam, sebuah pekerjaan rumah yang tak pernah ia sentuh sebelumnya. Atau, Noni kesal karena Adam selalu melempar baju kotornya sesuka hatinya.Noni juga sempat dibuat kesal oleh Adam hanya karena ia dilarang menghadiri acara reuni dengan teman SMA-nya. Belum lagi dihadapkan pada rutinitas di rumah yang membuatnya seperti terkekang.
Pantaskah Noni bersikap demikian? Apakah kebosanan seperti Noni juga dirasakan oleh pasangan baru lainnya?Pakar pernikahan dan keluarga ternama dari AS, Alexandra Saperstein, menilai bahwa perasaan seperti itu kerap menghinggapi pasangan muda karena hadirnya suasana yang berbeda dari sebelumnya. Namun, jika ingin pernikahan langgeng, maka perasaan seperti itu harus dilawan.
Berikut tiga tips dari Alexandra, pakar yang juga berpraktik sebagai konsulan perkawinan di Portland, Oregon, AS itu sebagaimana ia tulis dalam artikelnya untuk situs Your Tango.
1. Berhentilah mengeluh
Jika Anda ingin sesuatu yang beda, maka lakukanlah sesuatu yang beda. Mengeluh kepada pasangan mengenai satu hal yang sama hanya akan membuat Anda bosan bahkan semakin membosankan. Buatlah daftar pendek mengenai hal-hal yang membuat Anda harus bersikap beda demi mempertahankan perkawinan. Cobalah untuk tidak menyalahkan pasangan Anda dalam hal ini.
2. Bicaralah
Segala hal yang Anda simpan dalam hati pada akhirnya akan menjadi penentu hubungan Anda kelak. Bila Anda berani memutuskan untuk berumah tangga, maka keputusan itu harus disertai dengan kerelaan untuk mengutarakan isi hati. Jangan anggap pasangan Anda mempunyai kemampuan telepati, bisa menebak isi hati Anda. Jangan pernah menganggap pasangan Anda tahu atau seharusnya tahu perasaan dan keinginan Anda. Bicaralah.
3. Carilah apakah ada sumber kebosanan lain
Seringkali, kebosanan dalam kehidupan rumah tangga sebenarnya diakibatkan oleh kebosanan di tempat lain, misalnya kebosanan di tempat kerja. Adalah cita-cita, hobi, atau keinginan yang tidak tercapai? Kesampingkanlah dulu masalah rumah tangga Anda, carilah apakah ada hal lain yang membuat Anda bosan?Luangkan waktu dan upayakan atasi kebosanan itu dengan mencari inspirasi baru atau menyegarkan pikiran. Sekali Anda gagal, maka Anda akan merasa terus menerus bosan. Sebenarnya, kebosanan adalah perasaaan yang jika dicermati lebih dalam dan dan disikapi lebih jujur, akan membawa Anda ke episode baru kehidupan rumah tangga yang tidak akan ada akhirnya.**
0 comments:
Post a Comment