Jangan Lupa Pakai Sabun!

ANAK-ANAK di seluruh dunia serentak mencuci tangan pakai sabun pada 15 Oktober lalu. Tak terkecuali di Indonesia, anak-anak sekolah dasar serentak mencuci tangah pada hari itu. 

Serentak, karena mereka tengah menggelar Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) sedunia yang selalu dilakukan setiap tanggal 15 Oktober. Serentak, karena pada hari itulah kampanye hidup sehat dengan mencuci tangan kembali bergaung.

Mencuci tangan, tentunya memakai sabun, merupakan tindakan sederhana yang sering luput. Padahal, aktivitas ini sangat bermanfaat untuk kesehatan. Tangan, bagaimanapun, selalu tak jauh dari kotoran, kuman, dan berbagai hal yang bisa merugikan kesehatan. Karena itu, mencuci tangan adalah tindakan bijak untuk mencegah masuknya kumah ke tubuh kita.  Sederhana memang, namun banyak orang mengabaikan tindakan itu.

Anak-anak juga demikian, banyak yang tidak dibiasakan untuk mencuci tangan. Karena itu, sejak dini anak-anak harus dididik untuk hidup sehat dan membiasakan diri mencuci tangan.

Kalaupun terbiasa melakukannya, banyak orang tak tahu cara melakukannya dengan baik dan benar. Mencuci tangan, meskipun sederhana, tetap harus dilakukan dengan benar. Jika tidak, aktivitas itu akan percuma karena kuman dan kotoran bisa jadi masih menempel di tangan.

Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi mengatakan cuci tangan sangat penting ditanamkan pada anak sejak dini, karena mencuci tangan dapat mencegah penularan berbagai penyakit. "Masih banyak masyarakat yang meninggal karena penularan penyakit seperti diare. Oleh karena itu perlu membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat," ujar Nafsiah pada pelaksanaan HCTPS sedunia ke-5 di Jakarta.

Berdasarkan studi penelitian oleh Curtis V Cairncross, mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan risiko diare hingga 47 persen. Itulah mengapa, tindakan sederhana ini diperingati oleh dunia setiap 15 Oktober.

Sumber Grafis : Indonesian Diatrans Kidney Organization, www.ygdi.org