Tahukah Anda, kurang asupan nutrisi saat mempersiapkan dan saat kehamilan bisa menyebabkan kelainan perilaku dan juga membentuk penyakit lain ketika buah hati dewasa nanti?
DATA kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi, 228/100.000 kelahiran. Dari data ini, sekitar 55% angka kematian ibu Indonesia disebabkan pendarahan dan pre-eclampsia yang terkait erat dengan malnutrisi atau gizi buruk semasa kehamilan dan saat mempersiapkan kehamilan.
Apa yang dikonsumsi ibu berpengaruh besar, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga perkembangan janin dan kesehatan sang buah hati hingga dewasa. Kurang nutrisi bisa menyebabkan kelainan perilaku karena keseimbangan hormon terganggu. Selain itu, penyakit yang diderita ketika dewasa, seperti diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, dsb, berkaitan erat dengan asupan nutrisi saat kehamilan.
Ahli Kebidanan dan Kandungan dan Konsultan Fetomaternal Dr Sri Pudyastuti SpOG(K), mengibaratkan mempersiapkan kehamilan seperti membangun rumah. Kian bagus kualitas bahan-bahan yang digunakan, maka kian baik pula hasil akhir yang diperoleh. “Bahan baku dalam kehamilan adalah nutrisi yang berguna untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin. Kita harus ingat, penyakit yang diderita saat dewasa, seperti diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, dan sebagainya, pada dasarnya sudah terbentuk sejak di janin,” paparnya.
Nutrisi Makro dan Mikro
babys-corner.com |
Apa yang dikonsumsi ibu berpengaruh besar, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga perkembangan janin dan kesehatan sang buah hati hingga dewasa. Kurang nutrisi bisa menyebabkan kelainan perilaku karena keseimbangan hormon terganggu. Selain itu, penyakit yang diderita ketika dewasa, seperti diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, dsb, berkaitan erat dengan asupan nutrisi saat kehamilan.
Ahli Kebidanan dan Kandungan dan Konsultan Fetomaternal Dr Sri Pudyastuti SpOG(K), mengibaratkan mempersiapkan kehamilan seperti membangun rumah. Kian bagus kualitas bahan-bahan yang digunakan, maka kian baik pula hasil akhir yang diperoleh. “Bahan baku dalam kehamilan adalah nutrisi yang berguna untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin. Kita harus ingat, penyakit yang diderita saat dewasa, seperti diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, dan sebagainya, pada dasarnya sudah terbentuk sejak di janin,” paparnya.
Nutrisi Makro dan Mikro
Dr Sri Pudyastuti membagi kebutuhan nutrisi dalam dua cakupan besar, makro dan mikro. Nutrisi yang masuk kategori makro antara lain meliputi karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan nutrisi mikro adalah segala bentuk mineral dan vitamin.
Untuk ibu hamil, nutrisi makro berguna sebagai cadangan energi, mempertahankan metabolisme, membantu sintesis protein, pembentukan jaringan payudara, hingga meningkatkan volume darah ibu. Sedangkan sebelum masuk masa kehamilan, jenis nutrisi ini juga dibutuhkan untuk pembentukan sperma, sel telur, dan ovulasi.
Lalu, apa peran nutrisi makro? Yang masuk dalam kategori ini antara lain jenis-jenis vitamin seperti vitamin C, D, E, B 12, zink, zat besi, asam folat, kalium, dll. Nutrisi makro berguna untuk membentuk jaringan vital pada janin seperti jantung, ginjal, darah, metabolisme protein, hingga keseimbangan hormon. Kekurangan asam folat misalnya, bisa menyebabkan cacat bawaan, gangguan otak dan gangguan susunan saraf pusat pada janin dan bayi.
Intinya, jika ibu hamil kekurangan nutrisi mikro, maka pembentukan janin akan terganggu. Bayi bisa lahir prematur, berat badan kurang, dan kemungkinan terkena gangguan pernapasan lebih besar.
Pada tahap selanjutnya, terjadi gangguan adaptasi hormonal hingga bisa mempengaruhi perilaku. Kekurangan nutrisi mikro juga menjadi pemicu penyakit di masa tua, seperti diabetes, jantung, dan hipertensi.
Kebutuhan Nutrisi
Dr Sri Pudyastuti menjelaskan, pada dasarnya kebutuhan nutrisi sudah dibutuhkan saat ayah dan bunda berencana mempersiapkan kehadiran sang buah hati. Saat itu, nutrisi berperan besar dalam pembentukan sperma dan sel telur.
Tahap selanjutnya, kebutuhan nutrisi kian meningkat pada masa kehamilan. Di sini, keselamatan ibu dan tumbuh kembang janin dipertaruhkan. Ketika masuk masa menyusui, kebutuhan akan nutrisi kian kompleks. Itu sebabnya, pada ibu hamil dan menyusui dibutuhkan nutrisi tambahan, disamping yang diperoleh lewat makanan sehari-hari.
Asupan nutrisi lewat makanan sehari-hari, terbukti tidak selalu cukup. Angka malnutrisi pada ibu hamil dan masa-masa sebelum serta sesudah kehamilan masih tinggi. Di Indonesia, sekitar 40% bayi kekurangan zat besi. ASI yang diberikan ibu tidak mencukupi, karena apa yang dikonsumsi ibu pun belum memadai. Padahal, kekurangan zat besi bisa berdampak besar pada pembentukan otak, perilaku buruk, hiperaktif, dan susah konsentrasi.
Itu sebabnya, selain harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi, calon ibu dan ibu sebaiknya mendapat tambahan nutrisi yang bisa diberikan dalam berbagai bentuk, di antaranya lewat suplemen nutrisi untuk calon ibu, ibu hamil, dan ibu menyusui. Semua dilakukan demi kebaikan Bunda dan buah hati.
***
Sumber Nutrisi Alami1. Zat Besi:daging, kerang, bit, hati, ayam, sayuran hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dll.2. Zink: Ikan3. Karbohidrat:nasi, umbi-umbian, serealia, gandum.4. Mineral: buah dan sayuran.5. Asam folat: susu, sayuran hijau dan kacang-kacangan.6. Vitamin B kompleks: kacang-kacangan, sayuran hijau, telur, dan susu.7. Vitamin D: minyak ikan, susu, kuning telur.8.Vitamin E: kacang-kacanan, sayur hiau, taoge, gandum.
0 comments:
Post a Comment