Diasuh:
Dr Ferdy Limawal/ RS Omni Alam Sutera
Pertanyaan:
Foto: drlisawatson.com |
Anak saya Peter, 1 tahun baru-baru ini mengalami kejang. Sebelumnya dia demam karena pilek. Tiba-tiba malamnya dia kejang sampai mata menjadi putih. Kami panik, dan langsung membawa ke klinik 24 jam di dekat rumah.
Dua kakaknya juga pernah mengalami kejang-kejang. Bahkan anak pertama saya yang sekarang berusia 7 tahun terbilang sering. Berbahayakah kejang-kejang karena demam? Untuk pertolongan pertama, apa yang harus kami lakukan? Bagaimana mencegahnya?
Mety Rosana,
Bandung
Jawaban:
Dear bu Mety
Pada beberapa anak, demam dapat menimbulkan kejang. Kejang demam terjadi pada 2-5% anak antara usia 6 bulan sampai 5 tahun. Kejang demam biasanya terjadi pada awal demam. Pada saat kejang, anak akan terlihat aneh untuk beberapa saat, kemudian kaku, kelojotan dan memutar matanya. Setelah kejang, anak akan segera normal kembali. Kejang biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan jarang lebih dari 15 menit.
Kejang demam mungkin menakutkan tetapi tidak membahayakan untuk anak Anda. Kejang demam tidak menyebabkan kerusakan otak, masalah sistem saraf, kelumpuhan, retardasi mental atau kematian.
Biasanya anak yang menderita kejang demam, juga mempunyai riwayat keluarga yang pernah mengalami hal yang sama. Bila ibu atau ayahnya pernah mengalami kejang demam saat kecil, maka kemungkinan kejang demam dapat terjadi pada anaknya. Demikian pula bila saudara kandungnya pernah mengalami kejang demam, maka kemungkinan adiknya juga bisa mengalami hal yang sama.
Biasanya anak yang menderita kejang demam, juga mempunyai riwayat keluarga yang pernah mengalami hal yang sama. Bila ibu atau ayahnya pernah mengalami kejang demam saat kecil, maka kemungkinan kejang demam dapat terjadi pada anaknya. Demikian pula bila saudara kandungnya pernah mengalami kejang demam, maka kemungkinan adiknya juga bisa mengalami hal yang sama.
Pertolongan pertama bila anak mengalami kejang demam, yaitu:
1. Letakkan anak di tempat tidur dengan lingkungan sekeliling yang aman, tidak ada benda keras atau tajam yang bisa membahayakan.
2. Miringkan bagian kepalanya agar bila muntah atau ada ludah, tidak sampai tertelan dan membuatnya tersedak.
3. Jangan masukkan sesuatu ke dalam mulutnya, seperti makanan, minuman, atau obat penurun panas sekalipun, karena tindakan ini bisa membuat anak tersedak. Kalaupun ada makanan di dalam mulutnya, segera keluarkan.
4. Usahakan anak bisa bebas bernapas. Longgarkan ikatan bajunya.
5. Kompres hangat tubuhnya. Jika ada persediaan obat antikejang, berikan lewat dubur.
6. Segera mencari pertolongan dengan membawanya ke dokter terdekat.
Bila ada riwayat keluarga yang pernah mengalami kejang demam atau anak sudah pernah mengalami kejang demam, maka untuk mencegah terjadinya kejang demam berulang, segera berikan obat penurun panas bila anak mulai demam. Bila demamnya semakin tinggi sehingga berisiko terjadi kejang berulang, maka boleh diminumkan obat antikejang.
2. Miringkan bagian kepalanya agar bila muntah atau ada ludah, tidak sampai tertelan dan membuatnya tersedak.
3. Jangan masukkan sesuatu ke dalam mulutnya, seperti makanan, minuman, atau obat penurun panas sekalipun, karena tindakan ini bisa membuat anak tersedak. Kalaupun ada makanan di dalam mulutnya, segera keluarkan.
4. Usahakan anak bisa bebas bernapas. Longgarkan ikatan bajunya.
5. Kompres hangat tubuhnya. Jika ada persediaan obat antikejang, berikan lewat dubur.
6. Segera mencari pertolongan dengan membawanya ke dokter terdekat.
Bila ada riwayat keluarga yang pernah mengalami kejang demam atau anak sudah pernah mengalami kejang demam, maka untuk mencegah terjadinya kejang demam berulang, segera berikan obat penurun panas bila anak mulai demam. Bila demamnya semakin tinggi sehingga berisiko terjadi kejang berulang, maka boleh diminumkan obat antikejang.
0 comments:
Post a Comment