Menjadi ibu muda merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi pesinetron Natalie Sarah. Bagi dia, anak merupakan obat lelah usai berkutat dengan beban pekerjaan di lokasi syuting.
SEMENJAK menikah, keluarga menjadi fokus utama pemain sinetron dan MC Natalie Sarah. Kendati begitu , dia mengaku tidak dapat melepas seratus persen dunia entertain yang telah membesarkan namanya.
Bersyukur suaminya, Abdullah Rizal yang menikahinya pada 2007 sangat mendukung karier Natalie. Alhasil, dari hari ke hari, dia merasakan hubungannya dengan sang suami kian klop.
“Alhamdulillah kami merasa kian menyatu dan saling mengerti. Resepnya memang harus saling sabar, hindari yang namanya mau menang sendiri. Kalau mau mempertahankan ego masing-masing, enggak bakal ketemu, bahkan mungkin sudah selesai dari dulu,” katanya, ketika ditemui seusai menjadi MC di kawasan Jakarta Pusat, belum lama ini.
Menurut Natalie, kunci berumah tangga adalah komunikasi. Komunikasi yang baik bisa menyelesaikan kesalah pahaman dalam pernikahan yang kerap kali menyebabkan cekcok mulut atau pertengkaran. Untuk dapat menjalin komunikasi yang baik, Natalie dan suaminya menyadari perlu ada keinginan dari kedua belah pihak untuk saling intropeksi diri.
Keduanya juga sadar bahwa untuk menciptakan kebahagiaan dalam berrumah tangga, maka mereka harus dapat saling menutupi kekurangan pasangan. “Kalau sedang ada permasalahan, salah satu harus ada yang mengalah. Intinya berusaha yang terbaik, saling menutupi kekurangan. Biasanya yang paling sabar, suami saya. Saya bersyukur mempunyai suami penyabar seperti dia,” kata pemain sinetron Kawin Gantung ini, sembari tertawa.
Santai dalam Mendidik
Saat ini, Natalie tengah sibuk syuting sitkom sekaligus mengurusi bisnis butik NathKaftan & Dress di Thamrin City, Jakarta. “Selain ada toko, saya juga memasarkannya lewat online shop. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, antara syuting, mengurus butik dan menjalankan kewajiban sebagai ibu dan istri,” ujarnya, lagi.
Ditanya tentang tumbuh kembang putra semata wayangnya, Habibi Abdullah Aziz, Natalie bercerita dengan antusias. Katanya, sang putra pada Februari 2013 nanti genap berusia 5 tahun.
Di usia tersebut Habibi yang saat ini bersekolah di TK A, sudah sangat pintar seperti anak-anak kebanyakan. Anaknya sangat mandiri dan tidak rewel. Bahkan ketika dia harus membawa ke lokasi syuting, Habibie sama sekali tidak menganggunya saat bekerja.
Meski anak tunggal, Natalie tidak membiasakan putranya menjadi anak manja.
Sebab, pada akhirnya, habibi akan menjadi kakak. “Jadi kami mengajarkan kemandirian sejak dini. Tapi pada dasarnya Habibi memang anak yang tidak rewel. Dia pernah ikut syuting ke luar kota sampai 4 hari dan sama sekali tidak menyusahkan. Dia sudah bisa pipis sendiri, makan saja sudah mau makanan orang dewasa asal tidak pedas. Kalau di sekolah dia sudah bisa mewarnai, menggambar, mengenal angka dan huruf. Bikin gemas semua orang deh, karena sudah bisa diajak ngobrol,” ungkap sulung dari 6 bersaudara, keturunan Aceh, Batak dan Sunda ini, sumringah.
Bisa menjadi seorang ibu begitu dinikmati Natalie. Dia dan suami sepakat menerapkan pola komunikasi seperti sahabat dengan anak. Tentunya dengan tidak lupa menekankan pendidikan agama agar putranya sedari kecil kenal akan keberadaan Tuhan, sebagai pencipta alam semesta ini.
“Saya dan suami santai saja dalam mendidik Habibi. Seperti sahabat saja. Tidak mau terlalu kaku. Meski sejak kecil sudah diberi pendidikan agama, seperti diajari salat, kasih sayang, hormat pada orang tua, tapi kami melakukannya dengan tanpa tekanan. Jadi meski mengajari mandiri, terkadang kami juga memanjakan sesuai usia dan kewajaran,” ucap Natalie yang juga membintangi Sinetron Cintaku di Rumah Susun, menutup perbincangan.
.jpg)
0 comments:
Post a Comment