Powered by Blogger.
Home » » Mengintip Pola Asuh Anak Para Miliader

Mengintip Pola Asuh Anak Para Miliader

Written By Unknown on Thursday, July 5, 2012 | 9:07 AM

Kekayaan orangtua bisa membahagiakan sekaligus menjerumuskan anak. Semuanya tergantung pola asuh  yang diterapkan. 

MENJADI orangtua tidaklah mudah. Keinginan untuk memanjakan anak, jika tidak terkontrol bisa menjadi bumerang. Selain itu, orangtua juga dituntut memberi teladan, tindakan nyata yang bisa menjadi role model  bagi putra putri mereka.

Seperti apa seharusnya menjadi orangtua yang baik? Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini.  Walau pun ada teori, namun kenyataannya teori bukan harga mati. Semuanya tergantung kondisi, situasi, budaya, bahkan perkembangan zaman dan antisipasinya.

Meski demikian, tidak ada salahnya kita mencontoh dan menyesuaikan dengan kondisi sendiri dari  beberapa pengalaman yang sudah dilakukan orang lain. Berikut dua contoh pola asuh anak yang diterapkan dua miliader dunia, Warren Buffett dan Bill Gates.Warren Buffett. 


Warren Buffet
Menjadi anak miliader bukan berarti semua tersedia dengan mudah. Lagi pula, siapa yang bisa menjamin semuanya akan abadi? Itu sebabnya, Warren Buffet yang tahun ini berusia 82 tahun, menerapkan pola asuh yang tidak mengandalkan uang. Dia juga memberi contoh langsung tentang hidup sederhana.

Sejak awal, ketiga anaknya Susan Alice Buffett (59), Howard Graham Buffett (58) dan Peter Andrew Buffett (54)diajari hidup sederhana.  Sebelum menjadi miliader hingga menjadi miliader dan anak-anaknya sudah dewasa, Buffet tetap memilih tinggal di rumah lama di pusat kota Ohama, Amerika Serikat dengan tiga kamar. Dia juga tidak memiliki sopir pribadi. Dari awal, Buffet juga selalu menekankan pada anak-anaknya, bahwa untuk memperoleh sesuatu mereka harus bekerja keras. Apa yang sekarang dimiliki orangtuanya, tidak otomatis jatuh ke tangan mereka. 

Kombinasi antara hidup sederhana, kerja keras, dan penanaman kesadaran bahwa kekayaan sang ayah bukan berarti kekayaan mereka, membuat putra putri Buffett tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Mereka sadar harus bekerja keras untuk mencapai sesuatu dan tahu bagaimana menghargai hasil kerja keras dan peran orang lain. Ketiga anaknya selalu mengingat kata-kata sang ayah, “Uang tidak menjadikan manusia hebat, tetapi manusialah yang menjadikan uang hebat dengan menggunakannya untuk kebaikan.” 

Apa yang ditanamkan Buffett tentang harta kerkayaan yang dimiliki, diimbangi dengan tindakan nyata. Buffett hanya mewariskan 20% dari kekayaannya pada ketiga anaknya. Pada 2006 Buffett menyumbangkan 85% kekayaannya atau senilai US$30,7 miliar ke yayasan amal, Buffet Foundation dan Gates Fondation milik sahabat dekatnya miliader Bill dan isterinya Melinda Gates. 

Lalu apa komentar anak-anaknya yang kini sudah berusia di atas 50 tahun dan ketiganya kini sukses menjalani karir masing-masing, Susan Buffet mengelola Buffett Foundation, Howard Buffett seorang fotografer dan pengelola pertanian, Peter Buffett dikenal sebagai musisi, komposer, penulis buku, dan produser? 

Dalam berbagai wawancara, Peter mengatakan, didikan ayah dan ibunya telah mendorong dia untuk berbuat sesuatu, hingga kini dia bisa mencapai prestasi dan berbagai penghargaan di dunia musik. Dia merasa bersyukur orangtuanya mengambil pola asuh yang tidak mengagungkan uang.  “Saya banyak melihat contoh pola didik yang akhirnya menghancurkan karena mengandalkan uang. Meski tetap mendapat keuntungan lahir sebagai anak orang terkaya, tapi saya sungguh bersyukur karena mendapat didikan seperti sekarang. Jika harus diulang, tidak semenit pun saya akan memilih uang dibandingkan dengan pengalaman. Karena mereka (orangtua) hidup saya sekarang jauh lebih kaya dan berarti,” katanya.  

Bill Gates
Perbedaan usia tidak menghalangi persahabatan Bill Gates (56) dan isterinya Melinda Gates dengan Warren Buffett. Seperti halnya Buffett, pasangan Gates  juga tidak ingin anak-anaknya, Jennifer Katherine Gates (16), Rory John Gates (11), dan Phoebe Adele Gates (10) tumbuh dengan segala kelebihan uang. 

“Saya tidak berpikir, kemudahan dan kelimpahan uang akan baik bagi anak-anak. Mereka harus tahu arti kerja keras dan perjuangan untuk mendapatkan sesuatu. Saya juga memberitahu, mereka tidak akan mendapat kekayaan,” katanya dalam berbagai wawancara. 

Pendiri  Microsoft ini juga berusaha memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya lewat yayasan amal Gates Fondation. Anak-anaknya diajak melihat sisi dunia dan kehidupan lain yang kurang beruntung, di antaranya ke Afrika. 

Selain itu, sesuai dengan pengalaman hidupnya, Gates selalu menanamkan pada anak-anaknya untuk mencari tahu apa sebenarnya yang benar-benar mereka inginkan.  “Ini penting sebelum kita bisa membahas masalah pendidikan. Dulu saya memutsukan untuk keluar dari Harvard karena saya telah tahu apa yang saya inginkan, dan saya tahu bahwa keinginan saya tidak mungkin bisa dicapai melalui Harvard. Itu sebabnya, saya selalu tekankan pada anak-anak, betapa pentingnya untuk mengetahui apa yang kita inginkan. Dari situ kita baru akan tahu jalan yang harus ditempuh,” ujarnya.*Berbagai sumber
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar di Mall - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger