DUNIA kedokteran terus berkembang pesat. Beberapa tahun lalu, penyimpanan tali pusat sesaat setelah bayi lahir sempat menjadi pembicaraan. Manfaat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang mungkin saja diderita sang buah hati ketika dewasa, menjadi daya tarik sekaligus ‘daya tolak’ karena biaya penyimpananannya yang sangat mahal.
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa penyimpanan plasenta merupakan bagian dari terapi Stem Cell. Kini, terapi jenis ini bisa digunakan oleh orang dewasa, meski sebelumnya tidak pernah menyimpan tali pusat. Bahkan kegunaan Stem Cell bukan lagi monopoli dunia kesehatan, tetapi juga merambah ke dunia kecantikan atau estetika. Biayanya pun tidak lagi selangit.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan sistem Stem Cell? Seberapa efektif penggunaannya? Sejauh mana penerapan dalam dunia kecantikan dan bagaimana cara kerja terapi jenis ini? Untuk memahami lebih jauh, Sang Buah Hati melakukan wawancara dengan dr Agung Pranoto SpKK, spesialis kulit dari RS Meilia Cibubur.
Apa sebenarnya yang disebut dengan metode Stem Cell?
Metode Stem Cell adalah suatu tindakan untuk mengganti sel yang rusak, hilang atau kemampuannya berkurang dengan sel induk yang mempunyai kemampuan berubah menjadi sel yang diperlukan. Ada dua jenis terapi jenis ini, yaitu Embryonic Stem Cell yang berasal dari tali pusat yang disimpan sesaat bayi dilahirkan dan ada pula Adult Stem Cell, yang diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari Sumsum tulang, darah tepi, susunan saraf pusat, adiposit (jaringan lemak), otot rangka maupun dari pankreas. Gunanya sama untuk kesehatan dan belakangan merambah ke dunia kecantikan.
Apa Manfaat Stem Cell untuk kesehatan dan apa saja yang bisa dilakukan?
Manfaatnya untuk menggantikan sel-sel yang sudah rusak. Penerapannya bisa digunakan untuk operasi jantung, tulang, kecantikan, kebotakan, luka, dan lain-lain. Sistem ini juga berguna untuk menangani penyakit diabetes, parkinson, stroke, dan masih banyak lagi.
Untuk kecantikan bagaimana cara kerjanya dan apa saja yang bisa dilakukan?
Dalam dunia kecantikan, terapi Stem Cell sangat bermanfaat, Di antaranya untuk Anti-aging, menghilangkan kerutan, memutihkan kulit, menghilangkan jerawat dan bekasnya, menghilangkan bekas luka, regenerasi sel-sel kulit, melembabkan kulit, menambah bagian pipi dan dahi (filler), mengisi kekurangan bagian dari wajah. bahkan dapat pula dipergunakan untuk menyediakan nutrisi bagi kulit, mengatasi strechmark, dan rambut rontok.
Apakah proses pengambilan jaringan pada orang dewasa menyakitkan?
Tidak! Dengan menggunakan teknik tertentu yang dapat dilakukan para dokter spesialis, pengambilan jaringan untukk adult stem cell therapy tidak menimbulkan dampak menyakitkan.
Apakah ada efek samping?
Tidak! Sesuai dengan konteks Stem Cell dimana akan dipergunakan sel inti yang dapat ber- regenerasi, maka tidak ada efek samping yang timbul dari jenis treatment ini.
Persiapan seperti apa yang harus disiapkan pasien untuk menjalani terapi?
Untuk kecantikan relatif tidak ada persiapan. Prinsipnya secara umum pasien akan berkonsultasi dengan tenaga dokter spesialis, mengungkapkan maksud dan tujuan, kemudian dilakukan observasi, setelah itu dilakukan tindakan dalam skala laboratorium untuk mendapatkan sel inti.
Seberapa lama hasil bisa dilihat dan seberapa lama pemulihan setelah tindakan?
Dengan satu kali tindakan langsung dapat terlihat hasilnya dan tidak memerlukan down time (pemulihan). Namun hal ini tentu sangat bergantung pula pada respon natural masing-masing individu atau pasien.
Berapa persen tingkat keberhasilannya?
Belum ada penelitian yang spesifik, karena teknik ini terbilang relatif baru dan terus mengalami perkembangan dalam aspek keilmuan dan pengetahuan.
Sudah banyakkah pasien di Indonsia yang menggunakan metode ini?
Banyak yang telah mengalami tindakan tersebut, namun belum ada catatan detail terkait dengan jumlah data pasien.
Bagaimana perkembangan di luar negeri?
Sudah dilakukan sejak lama, karena memang teknik ini dikembangkan serta ditumbuhkan disana.
Berapakah gambaran biayanya?
Relatif murah antara 1 s/d 3 Juta, tergantung dari tindakan yang dilakukan, dimana kunci dari tindakan ini adalah proses komunikasi dokter dan pasien tentunya.**
.jpg)
0 comments:
Post a Comment