GIGI dan mulut yang sehat akan mendukung proses mengunyah yang efektif. Jika terjadi karies pada gigi, proses mengunyah tidak bisa berjalan dengan baik, sehingga akan memengaruhi proses masuknya nutrisi ke dalam tubuh. Akibatnya, proses tumbuh kembang sang buah hati bisa terganggu.
Itu sebabnya, memperkenalkan pentingnya proses merawat gigi yang benar sejak usia dini sangat diperlukan. Apalagi kerusakan gigi bisa menjalar ke bagian lain, hingga bisa memunculkan penyakit tambahan. Begitu pentingnya kesehatan gigi, sehingga tidak mengherankan jika World Dental Federation memutuskan menetapkan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia setiap 12 September. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan gigi dan mulut secara global.
Untuk mengetahui bagaimana cara merawat gigi dan mengedukasi anak sejak usia dini, Majalah Sang Buah Hati mewawancarai Dr Gigi Edward Daniel. Berikut kutipan wawancaranya.
Idealnya, sejak usia berapa anak harus memeriksakan kesehatan gigi?
Pemeriksaan kesehatan gigi anak sebaiknya dimulai sejak usia bayi dan balita, mengingat adanya potensi terjadinya kerusakan pada gigi dan pentingnya melakukan edukasi kepada orangtua mengenai tata cara pemeliharaan kesehatan gigi yang benar.
Haruskah ada pemeriksaan rutin?
Pada gigi anak, perlu dilakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali, supaya kita bisa mengevaluasi kondisi akhir dari gigi mereka. Dengan demikian bisa diketahui, apakah ada lubang, adakah gigi yang belum tumbuh, dan apakah pembersihan sudah menyeluruh atau masih ada bagian tertentu yang terlewatkan.
Selain Yang lebih penting adalah menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan membentuk kebiasaan untuk melakukan pengecekan secara rutin ke dokter gigi. Apabila seorang anak sudah terbiasa, maka kebiasaan tersebut akan menjadi prilaku menetap sampai dewasa.
Pada batita, kebiasaan seperti apa yang perlu dihindari?
Kebiasaan meminum susu sewaktu anak tidur. Makanan dan minuman yang mengandung gula memegang peranan penting dalam kesehatan gigi. Selain itu, kebiasaan menggigit kuku dan menghisap ibu jari menyebabkan gangguan pada bentuk rahang, langit-langit, dan susunan gigi.
Jika gigi anak (gigi susu) berlubang dan geripis (karies), apakah berbahaya?
Kerusakan pada gigi dapat mengganggu proses mengunyah makanan, sehingga proses masuknya nutrisi ke dalam tubuh akan mengalami gangguan. Akibat lanjutannya, proses tumbuh kembang anak ikut terganggu. Selain itu, komunikasi dan konsentrasi anak juga ikut terganggu akibat rasa sakit yg ditimbulkan. Orangtua perlu membawa anak ke dokter gigi untuk melakukan perawatan dan evaluasi berkala setiap 6 bulan sekali.
Kasus gigi seperti apa saja yang sering terjadi pada anak dan perlu diwaspadai?
Kasus karies rampan sering terjadi pada anak di mana karies menyerang banyak gigi atau semua gigi secara akut/cepat. Awalnya tampak bercak putih (white spot) pada email yang melebar mengelilingi gigi pada daerah leher gigi yang merupakan perbatasan antara gigi dan gusi. Kerusakan ini berlangsung cepat sehingga syaraf pada gigi terinfeksi dan anak mulai merasa sakit bahkan terjadi pembengkakan.
Untuk menghindari hal ini, maka tindakan pencegahan adalah solusi terbaik. Anak harus dimotivasi untuk ikut berperan dalam menjaga kebersihan gigi. Orangtua perlu melatih anak untuk menyikat gigi setiap selesai makan/minum susu dan setiap mau tidur serta tetap mengawasi kegiatan menyikat gigi sampai anak berusia 7-8 tahun.
Orangtua juga perlu mendidik memberi contoh yang baik dengan tidak makan/mengemil makanan dan minuman manis di antara waktu makan. Di samping itu, anak juga harus dibawa ke dokter gigi untuk pemberian fluor secara topikal dengan bahan fluoride yang dioles langsung ke gigi dan memberikan perawatan pit dan fissure sealant untuk mengisi cekungan/parit yang ada pada gigi sebagai tindakan pencegahan.
Bagaimana perawatan gigi yang benar pada gigi susu dan gigi tetap?
Adakah yang perlu diperhatikan pada pemilihan sikat gigi?
Pilihlah sikat gigi dengan bulu yang lembut karena efektif untuk membersihkan lekukan dan daerah yang sulit dijangkau. Pemakaian sikat dengan bulu yang keras dapat menyebabkan gusi terangkat, terbukanya daerah akar gigi yang pada akhirnya menyebabkan gigi sensitif.
Ujung sikat gigi haruslah kecil dan bila perlu memakai sikat gigi anak, supaya gigi-gigi yang berada di bagian belakang dapat dibersihkan dengan baik. Jangan lupa mengganti sikat gigi apabila bulu sikatnya mulai mekar atau menyebar. Umumnya diganti setelah 3 bulan pemakaian. Apabila dalam seminggu sampai sebulan, sikat gigi sudah rusak, berarti terdapat kesalahan cara menyikat gigi di mana bulu sikat terlalu kuat menekan gigi.
Apa pula yang perlu diperhatikan saat memilih pasta gigi?
Saat memilih pasta gigi, pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride dan kalsium. Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor dan kalsium dapat menurunkan tingkat terjadinya karies.
Selain sebagai pembersih, pasta gigi juga dapat memperbaiki kerusakan gigi dalam batas-batas tertentu dengan cara mengganti mineral-mineral gigi yang hilang akibat erosi dari asam yang terbentuk dari plak.
Itu sebabnya, memperkenalkan pentingnya proses merawat gigi yang benar sejak usia dini sangat diperlukan. Apalagi kerusakan gigi bisa menjalar ke bagian lain, hingga bisa memunculkan penyakit tambahan. Begitu pentingnya kesehatan gigi, sehingga tidak mengherankan jika World Dental Federation memutuskan menetapkan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia setiap 12 September. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan gigi dan mulut secara global.
Untuk mengetahui bagaimana cara merawat gigi dan mengedukasi anak sejak usia dini, Majalah Sang Buah Hati mewawancarai Dr Gigi Edward Daniel. Berikut kutipan wawancaranya.
Idealnya, sejak usia berapa anak harus memeriksakan kesehatan gigi?
Pemeriksaan kesehatan gigi anak sebaiknya dimulai sejak usia bayi dan balita, mengingat adanya potensi terjadinya kerusakan pada gigi dan pentingnya melakukan edukasi kepada orangtua mengenai tata cara pemeliharaan kesehatan gigi yang benar.
Haruskah ada pemeriksaan rutin?
Pada gigi anak, perlu dilakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali, supaya kita bisa mengevaluasi kondisi akhir dari gigi mereka. Dengan demikian bisa diketahui, apakah ada lubang, adakah gigi yang belum tumbuh, dan apakah pembersihan sudah menyeluruh atau masih ada bagian tertentu yang terlewatkan.
Selain Yang lebih penting adalah menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan membentuk kebiasaan untuk melakukan pengecekan secara rutin ke dokter gigi. Apabila seorang anak sudah terbiasa, maka kebiasaan tersebut akan menjadi prilaku menetap sampai dewasa.
Pada batita, kebiasaan seperti apa yang perlu dihindari?
Kebiasaan meminum susu sewaktu anak tidur. Makanan dan minuman yang mengandung gula memegang peranan penting dalam kesehatan gigi. Selain itu, kebiasaan menggigit kuku dan menghisap ibu jari menyebabkan gangguan pada bentuk rahang, langit-langit, dan susunan gigi.
Jika gigi anak (gigi susu) berlubang dan geripis (karies), apakah berbahaya?
Kerusakan pada gigi dapat mengganggu proses mengunyah makanan, sehingga proses masuknya nutrisi ke dalam tubuh akan mengalami gangguan. Akibat lanjutannya, proses tumbuh kembang anak ikut terganggu. Selain itu, komunikasi dan konsentrasi anak juga ikut terganggu akibat rasa sakit yg ditimbulkan. Orangtua perlu membawa anak ke dokter gigi untuk melakukan perawatan dan evaluasi berkala setiap 6 bulan sekali.
Kasus gigi seperti apa saja yang sering terjadi pada anak dan perlu diwaspadai?
Kasus karies rampan sering terjadi pada anak di mana karies menyerang banyak gigi atau semua gigi secara akut/cepat. Awalnya tampak bercak putih (white spot) pada email yang melebar mengelilingi gigi pada daerah leher gigi yang merupakan perbatasan antara gigi dan gusi. Kerusakan ini berlangsung cepat sehingga syaraf pada gigi terinfeksi dan anak mulai merasa sakit bahkan terjadi pembengkakan.
Untuk menghindari hal ini, maka tindakan pencegahan adalah solusi terbaik. Anak harus dimotivasi untuk ikut berperan dalam menjaga kebersihan gigi. Orangtua perlu melatih anak untuk menyikat gigi setiap selesai makan/minum susu dan setiap mau tidur serta tetap mengawasi kegiatan menyikat gigi sampai anak berusia 7-8 tahun.
Orangtua juga perlu mendidik memberi contoh yang baik dengan tidak makan/mengemil makanan dan minuman manis di antara waktu makan. Di samping itu, anak juga harus dibawa ke dokter gigi untuk pemberian fluor secara topikal dengan bahan fluoride yang dioles langsung ke gigi dan memberikan perawatan pit dan fissure sealant untuk mengisi cekungan/parit yang ada pada gigi sebagai tindakan pencegahan.
Bagaimana perawatan gigi yang benar pada gigi susu dan gigi tetap?
- Konsumsi makanan yang kaya serat seperti buah dan sayur untuk meningkatkan gesekan pada gigi sehingga terjadi efek self cleansing dan untuk meningkatkan produksi air liur.
- Menyikat gigi sesudah makan pagi dan sebelum tidur dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Lama menyikat gigi yang baik adalah 2-3 menit.
- Berkumur-kumur dengan air setelah makan untuk menghindari makanan terselip pada gigi.
- Kunyah permen karet yang tidak mengandung gula untuk meningkatkan produksi air liur dan memberi efek pembersihan.
- Mengurangi kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda secara berlebihan, karena minuman bersoda akan menimbulkan pelemahan pada email dan gigi mudah berlubang.
- Hindari kebiasaan bayi atau balita tidur dengan botol yang berisi susu atau minuman manis lainnya karena gula akan menempel dan merusak gigi.
- Mengurangi konsumsi makanan manis dan lengket seperti permen, coklat, es krim.
Adakah yang perlu diperhatikan pada pemilihan sikat gigi?
Pilihlah sikat gigi dengan bulu yang lembut karena efektif untuk membersihkan lekukan dan daerah yang sulit dijangkau. Pemakaian sikat dengan bulu yang keras dapat menyebabkan gusi terangkat, terbukanya daerah akar gigi yang pada akhirnya menyebabkan gigi sensitif.
Ujung sikat gigi haruslah kecil dan bila perlu memakai sikat gigi anak, supaya gigi-gigi yang berada di bagian belakang dapat dibersihkan dengan baik. Jangan lupa mengganti sikat gigi apabila bulu sikatnya mulai mekar atau menyebar. Umumnya diganti setelah 3 bulan pemakaian. Apabila dalam seminggu sampai sebulan, sikat gigi sudah rusak, berarti terdapat kesalahan cara menyikat gigi di mana bulu sikat terlalu kuat menekan gigi.
Apa pula yang perlu diperhatikan saat memilih pasta gigi?
Saat memilih pasta gigi, pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride dan kalsium. Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor dan kalsium dapat menurunkan tingkat terjadinya karies.
Selain sebagai pembersih, pasta gigi juga dapat memperbaiki kerusakan gigi dalam batas-batas tertentu dengan cara mengganti mineral-mineral gigi yang hilang akibat erosi dari asam yang terbentuk dari plak.
BIODATA
Nama:
Edward Daniel
Tempat/ tanggal lahir:
Surabaya, 16 Oktober 1976
Pendidikan:
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti
Pengalaman kerja :
2002-sekarang : Praktek pribadi
2002-2005: Bekerja di Yayasan Sinar Pelangi (yayasan sosial untuk anak cacat) di Bekasi
0 comments:
Post a Comment