Panadol Anak Ikut Kendalikan DBD

 GLAXOSMITHKLINE (GSK) melalui merek Panadol Anak bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan propinsi Jawa Barat memberikan apresiasi atas peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan DBD melalui pengumuman 6 Jumantik Teladan, 3 Kelurahan Teladan dan 3 Kelurahan Siaga Perubahan khususnya untuk Kota dan Kabupaten Bandung. 

Pemilihan tersebut merupakan puncak pelaksanaan kampanye “Tepat Tangani Demam melalui Pelatihan Kader Jumantik” sebagai realisasi MOU GSK dengan Kementrian Kesehatan RI.

Jumantik itu  adalah Juru Pemantau Jentik yang berasal dari masyarakat dan bertugas memeriksa tempat-tempat penampungan air, mengidentifikasi adanya larva di dalam tempat yang dapat menampung air, mengidentifikasi rumah-rumah yang tidak berpenghuni dan menggerakan warga untuk berpartisipasi dalam pemberantasan sarang nyamuk. 

Selain sebagai pendeteksi larva, Jumantik juga memiliki potensi untuk dikembangkan keahliannya sebagai pemantau demam dengan memberikan penyuluhan dan mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menangani demam yang diderita dan memeriksakan anak yang menderita ke dokter.

Sedangkan Panadol Anak adalah obat penurun demam dan nyeri yang terkemuka di dunia dengan bahan aktif parasetamol, dan dijual bebas di lebih dari 85 negara. Parasetamol adalah bahan yang direkomendasikam oleh WHO untuk penanganan demam, terutama DBD karena paling aman dibandingkan obat penurun demam jenis lainnya yang dapat memperparah pendarahan akibat DBD. Penggunaan parasetamol pada anak dianjurkan jika demam telah mencapai lebih dari 38,5 derajat celcius. 

Foto: historyofvaccines.org