Powered by Blogger.
Home » » Pemenang Pendapatku Edisi Maret 2013

Pemenang Pendapatku Edisi Maret 2013

Written By Unknown on Wednesday, March 27, 2013 | 8:56 AM

SELAMAT untuk bunda Evi Suherman Vivi di Bekasi, karena pendapatnya terpilih sebagai pendapat terbaik edisi Maret 2013. Bunda berhak berlangganan gratis Sang Buah Hati (SBH) selama enam bulan. Kami akan mengirimkan langsung ke rumah Bunda.



Hindari Kata Jangan
BIARKAN  anak explore apapun yang dia suka, kalau bisa hindari kata “JANGAN" (kecuali sudah menyerempet bahaya). Beri pujian setiap aktivitas yang berhasil dilakukan, apapun hasilnya. Berikan cinta dan kasih sayang yang tulus. Saya rasa ini kunci dasar untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak. Anak yang percaya diri tentu dapat mengatasi rasa malunya dalam setiap situasi baru.

Jangan Mengolok-Ngolok Sifat Pemalu Anak

AYAH Bunda, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu mengatasi rasa malu pada anak-anak.
1. Sebaiknya orang tua tidak mengolok-olok atau membicarakan sifat pemalu anak di depannya, karena anak bisa merasa tidak diterima sebagaimana adanya.
2. Ketahui kesukaan dan potensi anak, lalu doronglah untuk berani melakukan hal tertentu, melalui hobi dan potensi diri. Misalnya, anak suka main mobil-mobilan, ketika di toko ia ingin mobil merah, sementara yang tersedia warna biru., maka, anak bisa didorong untuk mengatakan pada pelayan bahwa ia menginginkan warna merah,
3. Sebaiknya orangtua secara rutin mengajak anak berkunjung ke rumah teman, tetangga, kerabat, dan bermain di sana. Kunjungan sebaiknya dilakukan pada teman-teman yang berbeda. Selain secara rutin berkunjug, sebiknya juga mengundang anak-anak tetangga atau teman-teman sekolah untuk bermain di rumah
4. Jadilah contoh buat anak. Orangtua tidak hanya mendorong anak untuk percaya diri, tetapi juga menjadi model dari perilaku yang percaya diri. Anak biasanya mengamati dan belajar dari perilaku orangtuanya sendiri.
Bagaimanapun usaha yang dilakukan, sebaiknya orangtua tetap mendampingi dan tidak langsung melepas anaknya seorang diri.



Bertahap Mengajak Bertemu Orang
DULU waktu anak saya umur 1 tahun, sempat menjadi anak pemalu bahkan cenderung takut bertemu orang  baru. Lalu saya dan papanya sering mengajak bertemu dengan saudara dekat awalnya, setelah dia merasa nyaman, kami mulai mengajak bertemu saudara lainnya dan teman-teman kami yang mempunyai anak sebaya, sehingga dia bisa lebih berani bersosialisasi. Lalu saya juga sering mengajak ke taman dan tempat bermain anak-anak dengan tujuan membuatnya lebih percaya diri. Saat berusia 2 tahun, kami mulai memasukkan dia ke playgroup. Sekarang anak saya sudah tidak pemalu lagi dan mau menyapa dan bersikap ramah terhadap orang lain, bahkan orang yang baru dikenalnya.

Mengajak Aktif Berinteraksi
SUPAYA anak tidak pemalu? Mungkin seperti kasusku saja, dulu anakku Aleesya pemalu sekali. Disuruh salim tidak mau, ada saudara datang malah lari, kemudian aku mengajak dia berinteraksi aktif diluar rumah, misal kuajak dia makan sambil keliling perumahan.Habis mandi kuajak keluar dan bermain dengan teman sebaya. Aleesya juga sering kuajak belanja atau ke objek wisata yang ramai.Saat mau beli sesuatupun sengaja kusuruh dia yang bilang dan bayar. Hasilnya? Anakku sekarang tidak malu-malu lagi. Malah terkadang mengajak salaman orang dan gampang berkomunikasi , beradaptasi dengan orang baru



Orangtua Memberi Contoh
MENURUTKU peran orangtua berpengaruh juga. Orangtua yang aktif, yang ramah, gemar menyapa, murah senyum, pasti akan ditiru si anak. Caranya bisa dengan mengajak anak untuk bersosialisasi dengan dunia luar, bertemu dengan banyak orang, bermain dengan teman sebaya, menyapa orang, Semua itu memudahkan anak untuk mengenal dan bisa cepat akrab dengan orang yang baru dikenalnya, dengan syarat tetap diawasi orangtua.

Ajarkan Maaf, Permisi, Terimakasih
AGAR tidak pemalu, kami sering mengajak si kecil silaturahmi ke rumah saudara,mengajarkan salam, maaf, permisi, dan terima kasih. Saat berinteraksi.kami juga mengenalkan nama orang atau saudara yang kami datangi.Di rumah, Isya (2,5th) sering diajak ke berbagai acara seperti ke perkawinan, pengajian,dan ke playgroup agar punya teman sebaya. Alhmdulillah,sampai saat ini Isya tidak pemalu bahkan senang berinteraksi sosial

Anak Meniru Orangtua
ANAK akan selalu meniru apa yang dilakukan orangtuanya. Orangtua memberi contoh bersikap ramah, suka menyapa, murah senyum, sopan santun, dan anak diajarkan agar bersosialisasi dengan teman sebaya atau di lingkunganya. Juga dimasukkan dalam playgroup agar berinteraksi dengan dunia. Sebenernya kalau mau mengajarkan anak harus dimulai dari kita sebagai orangtua.. Senyum nak, ayo kamu bisa.

 Perkuat Percaya Diri
MEMBANTU anak kita untuk membangun dan memperkuat rasa percaya diri agar tidak menjadi anak pemalu misalnya dengan cara:
1.Biasakan menatap mata anak kita saat sedang bicara agar dia seperti itu juga dengan orang lain, jadi percaya diri dan tidak malu..
2. Ajarkan cara berbicara dengan orang yang sudah dikenal atau belum dikenal. Sebagai orangtua perlihatkan kepada anak untuk aktif berbicara lebih dahulu kepada orang yang sudah dikenal atau belum, agar anak melihat dan belajar langsung dari keaktifan kita.
3.Ajak anak bersosialisasi di luar runah misalnya dalam  acara ulang tahun temannya atau anak teman kita..biarkan anak kita bermain dengan anak-anak lain. Ajak satu anak yang lebih muda dari anak kita untuk bermain atau berbicara dengan anak kita, karena biasanya yang lebih tua akan merasa lebih percaya diri untuk memulai berbicara.
4. Mengundang seorang anak teman kita yang belum dikenal oleh anak kita untuk bermain bersama. Cara ini dapat meningkatkan kemampuan berteman dan membangun kepercayaan sosial agar anak-anak kita tidak jadi pemalu. Kira-kira begitu deh.


Hindari Kata Jangan
BIARKAN  anak explore apapun yang dia suka, kalau bisa hindari kata “JANGAN" (kecuali sudah menyerempet bahaya). Beri pujian setiap aktivitas yang berhasil dilakukan, apapun hasilnya. Berikan cinta dan kasih sayang yang tulus. Saya rasa ini kunci dasar untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak. Anak yang percaya diri tentu dapat mengatasi rasa malunya dalam setiap situasi baru.

Ajak Ikuti Lomba
TIDAK mau diajak berjabat tangan atau lari ketika ada orang baru, bisa jadi balita kita pemalu dan penakut. Untuk mengatasi rasa malu, mungkin sederhana saja, sering-sering mengajak balita kita untuk bersosialisasi dengan kerabat, tetangga, teman-teman sebaya, tapi dalam konteks di bawah pengawasan orangtua.
Untuk mengatasi balita yang penakut, sebaiknya kita tidak menggunakan kata-kata, “Hayo nanti ada ini, Hayo nanti ada itu,”  Selain itu, sekali-kali ajak balita kita ikut evet/kontes balita secara on air dengan tujuan untuk melatih mental, bukan mencari juara..


Jangan Katakan: “Kamu Ini Jadi Anak Kok Pemalu Banget”
SEBAGAI orangtua hindari berkata "jangan" pada anak. Biarkan anak bereksplorasi sebanyak-banyaknya supaya tidak penasaran apapun yang ingin diketahuinya. Masukkan anak ke sekolah formal (TK) ataupun nonformal seperti sanggar, sekolah bola, les vokal sesuai hobinya.Sering-sering membawa anak bergaul dengan teman sebaya di luar rumah, dan perlu diingat., sebagai orangtua jangan sekali-kali berkata pada anak, "Kamu ini jadi anak kok pemalu banget.” Itu akan membuat anak semak

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar di Mall - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger