Powered by Blogger.
Home » , , » Bunga Citra Lestari: Belajar dari Nol

Bunga Citra Lestari: Belajar dari Nol

Written By Unknown on Tuesday, April 23, 2013 | 1:40 AM

MENGHARGAI apa yang sudah dimiliki, menikmati proses menjadi orangtua, dan keharusan belajar dari nol, sungguh dinikmati Bunga Ciitra Lestari dan Ashraf Sinclair.

Pasangan beda bangsa Bunga Citra Lestari yang akrab dipanggil Unge dan Ashraf Sinclair sungguh memaknai dan mensyukuri kehadiran sang buah hati Noah Sinclair yang 22 September nanti genap berusia tiga tahun.

Pasangan muda ini menyadari, menjadi orangtua yang baik tidaklah mudah. Mereka sepakat akan terus belajar agar bisa memberikan yang terbaik bagi Noah. Mereka memberi istilah belajar lagi dari nol.

Tentang asuh-mengasuh, Ashraf berujar, “Aku selalu ingat kata papaku, kalau ingin menjadi orangtua yang baik, maka harus bisa menjaga dan merawat anak sejak dia lahir. Sampai saat ini, aku berprinsip, mengurus anak tidak bisa hanya diserahkan pada ibu atau baby sitter saja. Peran ayah juga sangat dibutuhkan untuk membentuk kepribadian anak.”

Mendengar pernyataan Ashraf, Unge atau kerap disapa BCL oleh penggemarnya di Indonesia, memberi senyum hangat. Dia lantas  mendaratkan pujian pada Ashraf sebagai ayah dan suami siaga. Saat Noah masih bayi, Ashraf tidak segan  membuatkan susu atau mengganti popok. Kegiatan seperti itu justru sangat dinikmati sebagai bagian dari peran ayah.

Sama-sama sibuk di dunia entertainment, keduanya berkomitmen tidak akan membuat Noah kehilangan sosok ayah dan ibunya. Karena itu, mereka mengatur jadwal agar kesibukan jangan sampai membuat keduanya tidak ada di rumah. “Ashraf itu ayah yang mandiri. Ketika saya enggak di rumah dan enggak bisa mengawasi Noah, dia yang lakukan semua,” ujar Unge, tersenyum.
             

Pola Mendidik

Sebagai orang tua muda, Unge menyadari dirinya masih harus belajar dan butuh banyak informasi. Tidak mengherankan jika dia kerap bertukar pikiran dengan sesama orangtua muda. Tidak jarang pula Unge mengikuti seminar tentang bagaimana mendidik anak.

Pasanggan muda ini mengaku sangat menikmati proses mendidik Noah. Sejak dini mereka melakukan pendekatan dengan cara bersahabat. Bicara lembut dan membiasakan berkata apa adanya, merupakan salah satu cara yang diterapkan pasangan beda negara ini.

“Kita punya cara tersendiri menegur anak ketika dia salah. Bicara pelan, jangan membentak karena nanti malah bertingkah, enggak mau menurut. Kami sadar, tidak mungkin hanya memberitahu satu kali langsung dipahami. Tapi inilah bagian dari proses mendidik, dan kami menikmati,” papar Ashraf.

Agar bisa bersosialisasi dengan anak seusianya, sejak setahun lalu Noah sudah mengenyam pendidikan di Mind Champ Preschool. “Kalau sedang tidak ada kerjaan, aku menjemput Noah di sekolah.  Rasanya senang melihat perkembangannya. Dia menjadi anak yang sehat dan aktif. Sejak sekolah, Noah tidak takut bertemu dengan orang baru,” ujar Unge.

Di saat-saat tertentu, Unge kerap melibatkan Noah dalam kegiatan keartisan. Beberapa waktu lalu, ibu, bapak dan anak ini berada dalam satu panggung. Mereka bercatwalk ria. Apa yang dilakukan bukan berarti Unge ingin Noah mengikuti pekerjaan yang digeluti orangtuanya, tetapi lebih pada tujuan menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri Noah.

 “Kami belum mengarahkan ke satu bakat. Noah masih menyenangi bermacam kegiatan, baik olahraga, musik, sampai menyanyi. Biar dia menikmati masa kecilnya dulu. Sebagai orangtua, kami mengikuti saja apa kemauan anak,ujar BCL.

Menguatkan Cinta
Meski padat kegiatan, Unge tidak pernah lupa menyediakan waktu khusus untuk keluarga kecilnya. Menjaga keutuhan rumah adalah segalanya bagi wanita yang sukses memerankan tokoh  Ibu Ainun dalam film fenomenal Ainun dan Habibie ini.
           
“Harus ada waktu bersama keluarga. Walaupun sesibuk apapun, memang harus dipaksakan. Terus aku sedang menikmati peran sebagai ibu. Selalu ingin sama anak, sama pasangan juga. Jadi pasti ada libur, harus spenddengan Noah. Habis Noah tidur baru kita berdua. Harus balance semuanya, untuk menjaga keutuhan keluarga," papar pelantun tembang Sunny ini.

Ditanya tentang pengalamannya berperan sebagai Ainun, Unge secara tidak langsung belajar banyak tentang cinta dalam sebuah pernikahan. Sebagai orang yang sudah menikah, dia tahu bukan perkara mudah menjalankan pernikahan. Dia begitu takjub melihat keutuhan rumah tangga Ainun dan Habibie.

“Di film ini, aku  melihat pengabdian Ibu Ainun pada Pak Habibie amat sangat besar. Ibu Ainun kan dokter anak, tapi dia tinggalkan karirnya untuk menemani suaminya ke negara yang benar-benar tidak dia ketahui,” katanya. 
        
Belajar dari inti sari film tersebut, Unge bertekad akan terus menguatkan kembali ikatan cintanya dengan Ashraf.  “Tantangannya adalah bagaimana kita bisa maju sama-sama dan bisa bertahan dalam segala masalah dengan berpikir bahwa kita adalah satu,” ujarnya.

Perjalanan Ibu Ainun dan Pak Habibie,  menurut Unge kian menghangatkan cintanya pada Ashraf. Mereka jadi mengingat kembali bagaimana rasanya waktu pertama kali bertemu, berkenalan, dan sebagainya. “Nah begitu mengingat lagi, akhirnya kita mendapatkan kembali geloranya. Kalau dulu fall in love, sekarang depply in love. Dulu jatuh cinta, sekarang mendalami cinta itu ,” ucap Unge, serius.

Film Ainun dan Habibie, menurut Unge, menjadi penguat bagi mereka untuk menghargai apa yang sudah dimiliki. “Melihat perjalanan cinta Ibu Ainun dan Pak Habibie yang hampir 50 tahun, membuat kita lebih menghargai apa yang kita punya sekarang. Lebih menghargai momen yang ada, jangan sampai nanti ada penyesalan,” ujar Unge mengakhiri sesi wawancara.

        
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar di Mall - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger