Powered by Blogger.
Home » , » Jangan Ragukan Dahsyatnya ASI

Jangan Ragukan Dahsyatnya ASI

Written By Unknown on Sunday, August 5, 2012 | 2:44 AM

Masih meragukan dahsyatnya ASI Bunda? Jangan pernah! Banyak penelitian ilmiah yang sudah membuktikan betapa besar manfaat ASI untuk sang buah hati dan Bunda sendiri. 

TAHUKAH Bunda, pemberian ASI bisa memicu dan meningkatkan perkembangan IQ seorang anak? Penelitian di Oxford University Institute for Social and Economic Research terhadap 10 ribu anak, menunjukkan anak yang diberi ASI selama 4 minggu rata-rata memiliki IQ 3 sampai 4 poin lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak pernah diberi ASI.

Hanya empat minggu, ASI bisa menyebabkan banyak perubahan. Sebuah penelitian lain menyebutkan, anak yang diberi ASI, rata-rata lebih cepat bisa membaca dan lebih pintar di pelajaran matematika. Masih penasaran dengan manfaat ASI? 

Memperingati Pekan ASI sedunia awal Agustus ini, dr Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC dan konsultan laktasi yang berpraktek di RS Medistra & BJ Medical Center, Central Park, Jakarta menambahkan sederet manfaat ASI berdasarkan berbagai penelitian yang sudah dilakukan para ahli di dunia. 

Manfaat ASI dan Menyusui 
Air susu ibu tidak hanya bermanfaat bagi bayi, melainkan juga bagi ibu. Apa saja manfaatnya?  
Manfaat bagi ibu:
  • Proteksi kesehatan ibu. Oksitosin yang dilepaskan sewaktu menyusui menolong uterus untuk kembali ke ukuran semula dan mengurangi perdarahan pasca-persalinan.
  • Menyusui mengurangi risiko kanker payudara dan kanker ovarium pada ibu. Analisis data dari 47 studi epidemiologi di 30 negara menunjukkan bahwa risiko relatif kanker payudara menurun sebanyak 4,3% untuk setiap tahun menyusui.
  • Menjarangkan kehamilan. Selama enam bulan pertama setelah melahirkan, jika seorang wanita belum mendapat kembali haidnya dan menyusui secara eksklusif, maka proteksi terhadap terjadinya kehamilan adalah 98%. Semakin lama menyusui, maka semakin lama periode amenore dan semakin lama pula dapat menunda kehamilan.
Manfaat bagi bayi:
  • Nutrisi optimal.
    ASI mengandung nutrien terbaik yang mudah dicerna dan diserap secara efisien. Bayi yang mendapat ASI tidak perlu lagi diberikan air putih maupun cairan lain, karena sebagian besar komponen penyusun ASI adalah air (70%) dan kandungan air dalam ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi.
  • Meningkatkan imunitas
    Sistem imun bayi belum berkembang sempurna pada tahun pertama kehidupan, sehingga bayi bergantung pada ASI untuk melawan infeksi.
  • Menurunkan risiko diare. Bayi yang mendapat ASI non-eksklusif lebih sering mengalami diare dibandingkan bayi yang mendapat ASI eksklusif. Namun, risiko ini lebih kecil dibandingkan bayi yang tidak mendapat ASI.
    Studi di Skotlandia menunjukkan bahwa pada usia 0-13 minggu, bayi yang mendapat ASI lebih jarang mengalami diare dibandingkan mereka yang mendapat susu formula sejak lahir (IK 95% untuk reduksi insidens 6,6%-16,8%).
    Studi di Amerika Serikat terhadap 1743 pasangan ibu-anak menunjukkan bayi yang sama sekali tidak mendapat ASI lebih sering mengalami diare dibandingkan kelompok yang mendapat ASI eksklusif (OR 1,8). Efek profektif ASI sebanding dengan jumlah ASI yang didapat.
  • Mengurangi risiko infeksi respiratorik.
    Studi di Skotlandia menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI lebih jarang mengalami infeksi saluran napas. Pada usia 0-13 minggu, hanya 23% bayi ASI yang mengalami infeksi saluran napas dibandingkan dengan 39% bayi yang mendapat susu formula.
    Studi di Brazil menunjukkan bahwa risiko dirawat karena pneumonia lebih tinggi 17 kali lipat pada bayi yang tidak mendapat ASI.
    Survei rumah tangga nasional di Amerika yang diadakan tahun 1988-1994 menunjukkan bahwa anak yang mendapat ASI eksklusif selama 4 sampai kurang dari 6 bulan memiliki risiko lebih tinggi mengalami pneumonia) dibandingkan dengan anak yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan.
  • Mengurangi risiko otitis media (peradangan telinga tengah)
    Studi di Swedia melaporkan bahwa bayi yang mendapat ASI, lebih jarang menderita otitis media dibandingkan bayi yang diberi susu formula. Kejadian otitis media pada bayi berusia 1-3 bulan yang mendapat ASI hanya 1%, dibandingkan dengan 6% pada bayi yang tidak mendapat ASI.
    Studi terhadap 1.743 bayi di Amerika menunjukkan bahwa ASI memiliki efek proteksi terhadap otitis media.
  • Mengurangi risiko penyakit kronik:
    Metaanalisis terhadap 17 studi kasus kontrol dan 2 studi ekologi menunjukkan bahwa kelompok yang tidak pernah mendapat ASI lebih sering menderita insulin dependent diabetes mellitus (IDDM). Subjek yang mendapat ASI selama 3 bulan lebih rendah risikonya.
  • Mengurangi angka kematian bayi:
    Analisis terhadap tiga studi mengenai kematian bayi di Ghana, Pakistan, dan Filipina menunjukkan bahwa ASI merupakan faktor protektif terhadap kematian akibat diare dan kematian akibat infeksi respiratorik akut selama enam bulan pertama kehidupan. Daya proteksi ASI menurun seiring dengan usia.
  • Mengurangi risiko alergi.
    Studi di Swedia yang mengikutsertakan 4.089 bayi yang diikuti sejak lahir sampai usia 2 tahun menunjukkan bahwa anak yang mendapat ASI eksklusif selama ≥4 bulan lebih jarang mengalami asma.
    Mengurangi risiko obesitas.
    Studi di Jerman menunjukkan bahwa prevalens obesitas pada anak usia 5-6 tahun yang tidak pernah mendapat ASI adalah 5 kali lipat dibandingkan mereka yang mendapat ASI selama lebih dari 1 tahun.
    Studi di Amerika terhadap lebih dari 15.000 anak menunjukkan bahwa prevalens gizi lebih (overweight) pada anak usia 9-14 tahun yang mendapat ASI selama sedikitnya 7 bulan lebih rendah dibandingkan kelompok yang mendapat ASI selama ≤3 bulan.
  • Meningkatkan kecerdasan dan kemampuan psikososial dan perkembangan
    ASI menguatkan bonding antara ibu dan bayi. Kontak erat setelah melahirkan akan menciptakan hubungan saling mencintai antara ibu dan bayi. Bayi lebih jarang menangis dan ibu dapat memahami serta merespons kebutuhan bayinya lebih baik.
    Studi PROBIT di Belarus yang melibatkan 17.046 bayi melaporkan bahwa ASI eksklusif meningkatkan perkembangan kognitif anak.
    Studi di Kopenhagen menunjukkan bahwa pemberian ASI berkorelasi secara bermakna terhadap skor IQ.
ASI Eksklusif
Dengan begitu banyak manfaat, jangan lagi Bunda ragu untuk mengupayakan pemberian ASI eksklusif. Dokter Wiyarni yang juga dosen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta dan mahasiswi program S3 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, menyarankan agar para ibu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Itu berarti selama 6 bulan penuh sang buah hati hanya menerima ASI tanpa tambahan air putih mau pun jus, namun pemberian vitamin, mineral, dan obat-obatan diperbolehkan.

Rentang waktu pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan telah direkomendasikan WHO setelah memiliki cukup bukti bahwa kebutuhan bayi terhadap cairan, energi, protein kalsium, dsb dapat dipenuhi dari ASI eksklusif selama kurun tersebut. Nah Bunda, jangan ragukan lagi dahsyatnya ASI. Ayo kita sebarkan informasi ini ke para calon ibu di sekitar Anda!



Tips Menyimpan ASI
      IBU bekerja bukan berarti menghentikan pemberian ASI eksklusif setelah masa cuti kerja tiga bulan selesai. ASI tetap bisa diberikan dengan cara memperbanyak stok ASI perah (ASP). Bagaimana cara menyimpan ASI perah yang baik dan benar? Dokter Wiyarni memberikan prinsip dan aturan dasar penyimpanan ASI.. Dia menegaskanASI perah sebaiknya disimpan dalam botol kaca yang sudah dicuci bersih dan dibilas air panas. Gunakan botol-botol kecil sehingga ASIP dapat digunakan sesuai kebutuhan.

         Waktu Ketahanan ASIP:

-          Disimpan di suhu ruang (19-25°C), bisa bertahan 4-6 jam.

-          Di termos berisi es, bisa bertahan sekitar 12-24 jam.

-          Disimpan di rak lemari es, bisa bertahan 3-8 hari.

-          Disimpan di freezer lemari es 1 pintu, daya tahan ASI mencapai 2 minggu.

-          Disimpan di freezer dengan  pintu terpisah, daya tahan ASI mencapai 3-4 bulan.

-          Disimpan di freezer khusus (-18°C), daya tahan ASI mencapai 6-12 bulan

   Jangan memanaskan ASIP langsung di atas api. Gunakan air hangat yang mengalir atau rendam dalam mangkuk air hangat untuk mencairkan ASI sebelum diberikan kepada bayi.
    ASIP yang telah dicairkan dan dihangatkan siap disajikan untuk diminum sekaligus, sisa yang tidak dihabiskan tidak bisa disimpan kembali di dalam lemari es atau freezer.


Tips agar ASI Lancar

         Mempersiapkan diri, pasangan dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif, banyak mencari referensi serta mengikuti kelas persiapan menyusui.

         Melakukan kontak kulit dan inisiasi menyusui dini pada saat bayi baru lahir selama sekurangnya 1 jam.

         Melakukan teknik menyusui yang benar (posisi peletakan tubuh bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara).

         Meminta rawat gabung ibu dan bayi, diusahakan tidur seranjang.

         Hanya memberikan ASI saja sejak bayi lahir.

         Memberikan ASI  sesering dan semau bayi.

         Tidak memberikan dot/ kempeng.

         Mengetahui kontak konselor laktasi yang dapat dihubungi sewaktu-waktu apabila membutuhkan saran dan bantuan praktis menyusui.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar di Mall - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger