Tim redaksi telah melempar pertanyaan di Fan Page Facebook Majalah Sangbuahhati guna meminta pendapat ayah dan bunda dengan tema “Anakku Tomboy, baik atau buruk?”. Berikut adalah pendapat terpilih yang kami tampilkan di rubrik Pendapatku Majalah Sang Buah Hati edisi Oktober 2012.
Tomboy itu Hanya Sebuah Julukan
Elizabeth Maria Flohr - Bekasi
SAYA rasa tomboy tidaklah buruk. Ada yang berangapan kalau tomboy itu adalah sifat yang tidak wajar bagi seorang wanita, karena wanita seharusnya memiliki sifat yang lemah lembut.
Tapi semua kembali pada dasar nilai kehidupan. Setiap individu itu memiliki persepsi masing-masing. Biasanya wanita haruslah memiliki karakteristik yang wajar dan selayaknya seorang perempuan yang seutuhnya, yaitu memiliki sifat shaleha dan berbudi pekerti baik.
Munculnya sifat tomboy biasanya di akibatkan dari pergaulan yang ada pada sekelilingnya dan faktor inilah yang biasanya menyebabkan perubahan signifikan pada anak-anak maupun orang yang telah dewasa sekalipun.
Begitupun dengan cewek tomboy. Meskipun dia memiliki sifat seperti cowok, yang namanya cewek pasti memiliki hati yang lembut dan gampang luluh, bahkan meneteskan air mata. Mau dia tomboy kek, buat saya sih sama saja. Toh nanti pada saat mereka telah menikah ujung-ujungnya mereka pasti akan menjadi k seorang ibu yang harus memiliki sifat lembut dalam merawat dan membesarkan anak. Tomboy hanyalah sebuah julukan, bukan gender ataupun pengubah jati diri seseorang.
-----------------------------------------------------
Jangan Melihat Orang hanya dari Tampilan
May Gusri - Jakarta Selatan
MENURUT saya, kalau tomboy untuk kemandirian dan tidak cengeng, tidak melebihi batas, masih sopan dan tidak menyalahi kodrat, itu baik-baik saja. Tapi kalau tomboy menyalahi kodrat, tidak lagi merasa dirinya perempuan, berpenampilan urakan, itu memang buruk.
Karena saya sendiri tomboy, saya rasakan ada juga manfaatnya. Saya bisa mengerjakan hal-hal yang berbau'laki-laki seperti melihat genteng bocor atau mengajar anak laki-laki saya mengerjakan hal-hal yANg berbau 'cowok'. Tapi meski tomboy, saya bisa memasak dan bebenah rumah. Meski tidak berjalan feminim dan tidak punya rok , yang penting tidak menyalahi kodrat. 'Dont see sameone by the cover'.
-----------------------------------------------------
Berpikir Positif
Indah Resti - Kalimantan
MELIHAT perilaku buah hati saya semenjak mengenal lingkungan luar dan mulai bersosialisasi, memang cenderung terlihat tomboy. Untuk anak perempuan pada umumnya, tomboy itu cenderung memperlihatkan sikap yang hampir sama seperti anak laki-laki, baik dari segi Kesukaan, minat, cara berpenampilan, dll.
Awalnya saya khawatir, takut nanti berdampak pada kejiwaan serta emosionalnya saat dewasa. Tetapi saya berfikir positif. Perilaku tomboy pada anak perempuan itu tidaklah BURUK dan bukan berarti juga BAIK. Bisa saja sikap Tomboy itu ada karena pengaruh sosialisasi dan pola asuh dari kita sebagai orang tua. Tinggal kita yang harus bisa mem balance perilaku anak perempuan yang tomboy itu ke perilaku dan sikap yang semestinya.
Dan selamat kepada Bunda Indah Resti yang pendapatnya terpilih sebagai pendapat terbaik dan berhak mendapatkan hadiah Gratis berlangganan Majalah Sang Buah Hati selama 6 edisi.
Di edisi berikutnya Rubrik Pendapatku akan membahas tentang “Play Grup dan TK, Perlukah mendapat pekerjaan rumah” Silakan kirim pengalaman atau pun pendapat seputar tema tersebut. Kirim ke alamat email: redaksi@sangbuahhati.com atau lewat facebook majalah sangbuahhati.
Tomboy itu Hanya Sebuah Julukan
Elizabeth Maria Flohr - Bekasi
SAYA rasa tomboy tidaklah buruk. Ada yang berangapan kalau tomboy itu adalah sifat yang tidak wajar bagi seorang wanita, karena wanita seharusnya memiliki sifat yang lemah lembut.
Tapi semua kembali pada dasar nilai kehidupan. Setiap individu itu memiliki persepsi masing-masing. Biasanya wanita haruslah memiliki karakteristik yang wajar dan selayaknya seorang perempuan yang seutuhnya, yaitu memiliki sifat shaleha dan berbudi pekerti baik.
Munculnya sifat tomboy biasanya di akibatkan dari pergaulan yang ada pada sekelilingnya dan faktor inilah yang biasanya menyebabkan perubahan signifikan pada anak-anak maupun orang yang telah dewasa sekalipun.
Begitupun dengan cewek tomboy. Meskipun dia memiliki sifat seperti cowok, yang namanya cewek pasti memiliki hati yang lembut dan gampang luluh, bahkan meneteskan air mata. Mau dia tomboy kek, buat saya sih sama saja. Toh nanti pada saat mereka telah menikah ujung-ujungnya mereka pasti akan menjadi k seorang ibu yang harus memiliki sifat lembut dalam merawat dan membesarkan anak. Tomboy hanyalah sebuah julukan, bukan gender ataupun pengubah jati diri seseorang.
-----------------------------------------------------
Jangan Melihat Orang hanya dari Tampilan
May Gusri - Jakarta Selatan
MENURUT saya, kalau tomboy untuk kemandirian dan tidak cengeng, tidak melebihi batas, masih sopan dan tidak menyalahi kodrat, itu baik-baik saja. Tapi kalau tomboy menyalahi kodrat, tidak lagi merasa dirinya perempuan, berpenampilan urakan, itu memang buruk.
Karena saya sendiri tomboy, saya rasakan ada juga manfaatnya. Saya bisa mengerjakan hal-hal yang berbau'laki-laki seperti melihat genteng bocor atau mengajar anak laki-laki saya mengerjakan hal-hal yANg berbau 'cowok'. Tapi meski tomboy, saya bisa memasak dan bebenah rumah. Meski tidak berjalan feminim dan tidak punya rok , yang penting tidak menyalahi kodrat. 'Dont see sameone by the cover'.
-----------------------------------------------------
Berpikir Positif
Indah Resti - Kalimantan
MELIHAT perilaku buah hati saya semenjak mengenal lingkungan luar dan mulai bersosialisasi, memang cenderung terlihat tomboy. Untuk anak perempuan pada umumnya, tomboy itu cenderung memperlihatkan sikap yang hampir sama seperti anak laki-laki, baik dari segi Kesukaan, minat, cara berpenampilan, dll.
Awalnya saya khawatir, takut nanti berdampak pada kejiwaan serta emosionalnya saat dewasa. Tetapi saya berfikir positif. Perilaku tomboy pada anak perempuan itu tidaklah BURUK dan bukan berarti juga BAIK. Bisa saja sikap Tomboy itu ada karena pengaruh sosialisasi dan pola asuh dari kita sebagai orang tua. Tinggal kita yang harus bisa mem balance perilaku anak perempuan yang tomboy itu ke perilaku dan sikap yang semestinya.
Dan selamat kepada Bunda Indah Resti yang pendapatnya terpilih sebagai pendapat terbaik dan berhak mendapatkan hadiah Gratis berlangganan Majalah Sang Buah Hati selama 6 edisi.
Di edisi berikutnya Rubrik Pendapatku akan membahas tentang “Play Grup dan TK, Perlukah mendapat pekerjaan rumah” Silakan kirim pengalaman atau pun pendapat seputar tema tersebut. Kirim ke alamat email: redaksi@sangbuahhati.com atau lewat facebook majalah sangbuahhati.
0 comments:
Post a Comment