Powered by Blogger.
Home » , » Aku tak Ingin Cemburu

Aku tak Ingin Cemburu

Written By Unknown on Saturday, December 29, 2012 | 10:39 AM


Cemburu itu wajar. Tapi jika berlebihan bisa merusak hubungan bahkan secara ilmiah bisa memunculkan gangguan kesehatan mata, menurunkan kemampuan pandangan.
Foto: postdivorcechronicles.com
YUNI belakangan sering marah-marah. Ada saja yang membuatnya naik pitam. Entah itu si kecil yang sering merengek, ataupun suaminya yang sering pulang telat. Namun, dari banyak alasan, ada satu yang menjadi pemicu emosinya meledak. Yakni, suaminya yang kadang pulang sore kadang pula pulang larut. 


Memang Yuni tahu, sebagai pemborong, suaminya tidak mempunyai jadwal kerja yang tetap. Namun, belakangan ia tak mau tahu alasannya itu. Setiap suaminya pulang, setiap kali pula cek-cok kecil terjadi.
Rupanya Yuni cemburu karena kini suaminya berpartner dengan seorang perempuan. Perempuan itu juga seorang pemborong yang sama-sama mengerjakan proyek jalan layang denganya.  Yuni curiga jangan-jangan suaminya main gila dengan perempuan pemborong itu. Apalagi, ia sering mendapati mereka pergi berdua.
Yuni sebenarnya tahu, hubungan mereka hanya terbatas pada bisnis. Tak lebih tak kurang, seperti yang sering ditegaskan mereka berdua. Namun, perasaan cemburu itu selalu saja muncul. Mencoba menghilangkan perasaan itu dengan berbagai cara, namun tetap saja dalam hati kecil Yuni ada perasaan jealous.
Jangan-jangan mereka berdua ada apa-apanya. Jangan-jangan mereka melakukan hal yang tidak-tidak kalau sedang berdua. Jangan-jangan mereka saling jatuh cinta. Pantaskah Yuni bersikap seperti itu?
Reaksi ancaman 
Tentu saja, perasaan cemburu sangat manusiawi. Itu bisa terjadi pada siapa saja yang memiliki pasangan. Entah itu suami, istri, atau pacar. Kalangan psikolog percaya bahwa cemburu adalah emosi yang muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang mungkin bisa membuat seseorang kehilangan afeksi dari seseorang yang bernilai penting baginya, dimana afeksi itu diberikan pada orang lain.
Intinya, orang yang cemburu berarti dia sedang merasa ketakutan kehilangan afeksi darinya. Tetapi, tidak perlu khawatir sebab cemburu merupakan hal wajar. Itu tidak lebih merupakan bumbu dari sebuah hubungan.
Cemburu, jika disikapi positif, tentu memiliki efek positif pula. Cemburu menjadi cara efektif untuk mengungkapkan perasaan seseorang terhadap pasangan. Rasa cemburu juga bisa menjadi pertanda bahwa seseorang masih berarti buat pasangannya.
Persoalannya adalah jika cemburu itu berlebihan atau yang disebut dengan cemburu buta. Ini tergolong berbahaya karena bisa berdampa pada fisik. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa istilah cemburu buta bukan mengada-ngada dan itu benar-benar berarti harfiah.
Penelitian itu membuktikan bahwa perempuan yang dilanda cemburu buta bisa mengalami gangguan pada kemampuan pandang mereka. Semakin dia cemburu, semakin menurun pula daya pandang mereka. Itulah juga menjelaskan mengapa orang yang cemburu sering kalap.
Di dalam rumah tangga, perasaan cemburu ini bisa mengganggu keharmonisan antara suami dengan istri. Jika tidak diatasi, cemburu yang tanpa alasan bukan lagi menggoyahkan rumah tangga, tetapi menghancurkannya.  
***

 Tips Menghilangkan Rasa Cemburu
  1. Tanamkan pada diri Anda perasaan untuk tidak cemburu. Sebab, ‘apa yang ada dalam benak akan selalu tertanam’. Tujuannya, menghilangkan emosi negatif pada diri.
  2. Cobalah menyendiri tanpa gangguan orang lain. Pejamkan mata Anda dan mulailah renungkan  kecemburuan itu. Rasakan, dari mana asalnya cemburu itu muncul. Jika Anda tahu sumbernya, maka akan mudah mengatasinya.
  3. Cintai diri sendiri. Jika Anda tidak puas dengan apa yang Anda miliki pada tubuh Anda, maka selamanya Anda akan selalu membanding-bandingkan Anda dengan orang lain. Cemburu bisa bersumber dari hal ini.
  4. Cari apa yang sebetulnya membuat Anda tidak nyaman, apa yang mengancam Anda. Jika Anda menemukan jawabannya, upayakan untuk menyelesaikannya. Lihatlah persoalan dari sudut pandang yang menyenangkan, jangan dari sisi yang menakutkan.
  5. Bersikaplah realistis. Tanyalah diri Anda sendiri, apakah ada orang yang mengancam posisi Anda? Adakah ancaman yang bisa menggoyahkan hubungan Anda? Carilah inspirasi dari situasi ini.
  6. Temukan kelebihan pada diri Anda. Carilah kelebihan apa yang Anda miliki. Jika sudah ketemu, alihkan perhatian Anda pada hal ini, jangan pada hal yang membuat Anda cemburu.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar di Mall - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger