Powered by Blogger.
Home » » Amankah Penggunaan Botox dan Filler?

Amankah Penggunaan Botox dan Filler?

Written By Unknown on Friday, December 14, 2012 | 11:13 AM

TAMPIL menarik kini bukan hanya monopoli perempuan, tetapi juga para pria. Berbagai cara dilakukan, termasuk memanfaatkan teknologi dan temuan kedokteran face lift tanpa bedah dengan botox dan filler. Pertanyaannya, amankah penggunaan dua bahan tersebut? Jika aman, mengapa ada kasus-kasus kegagalan?

Untuk menambah pemahaman, wawasan, mengetahui keamanan, kegunaan, dan membantu mengambil keputusan perlu tidaknya menggunaan botox dan filler, Free Magazine Sang Buah Hati melakukan wawancara dengan dr Olivia Ong dipl AAAM, aesthetician and anti aging specialist. Berikut kutipan wawancaranya.

Seberapa aman sebenarnya penggunaan botox, filler, dan silikon?
Jangan pernah sekali-kali melakukan suntik silikon, apalagi di daerah wajah. Dalam dunia kedokteran silikon cair sama sekali tidak direkomendasikan. Badan Pengawas Obat dan Makanan/Food and Drug Administration (FDA)  Amerika dengan tegas melarang penggunaan silicon cair.
Untuk botox dan filler FDA dan badan serupa di 75 negara sudah menyetujui. Saat ini sudah lebih dari 3 juta perawatan botox yang dilakukan untuk keperluan kosmetik, dan menempati urutan pertama dalam hal kepuasan pasien.

Jika aman, mengapa ada kasus kegagalan yang menyebabkan mata turun dll?
Nah, ini yang perlu diedukasi pada masyarakat. Yang perlu diingat, jangan pernah melakukan tindakan penyuntikan botox dan filler di sembarang tempat atau pun sembarang dokter.
Meski tindakan penyuntikan kelihatannya sederhana, namun harus dilakukan dokter spesialis yang mengetahui titik-titik saraf otot yang tepat. Jika meleset penyuntikannya, bisa memunculkan efek samping seperti beberapa kasus yang mungkin sudah sering didengar masyarakat. Antara lain bisa menyebabkan mata turun sebelah, alis menjadi tidak seimbang, mata berkantung, mulut miring, dsb.

Apa sebenarnya Manfaat botox dan filler?
Dalam dunia kosmetik dan estetika, botox dan filler digunakan untuk meningkatkan penampilan fisik tanpa bedah. Misalnya mengencangkan kulit, menyamarkan atau bahkan menghilangkan kerut wajah, menjaga kekenyalan kulit dengan cara mengisi bagian yang sudah mulai kendur, meniruskan wajah, dsb.
Selain itu, botox juga kerap digunakan untuk mengobati telapak tangan yang mengeluarkan keringat berlebihan. Beberapa pasien saya anak sekolah datang dengan kasus seperti ini. Banyaknya keringat di telapak tangan sangat mengganggu, sehingga ketika mereka menulis bisa membuat kertas atau buku robek. Botox bisa membantu mengendalikan kelenjar keringat.

Apa sih sebenarnya perbedaan botox dan filler?
Pada  dasarnya botox bekerja untuk merelaksasi otot, hingga wajah bisa lebih kencang dan keriput menjadi samar atau dihilangkan. Sedangkan filler intinya mengisi bagian kosong di wajah karena faktor usia, gayahidup, dll Misalnya, membuat pipi kembali terisi, bibir terlihat penuh, mengembalikan kekenyalan kulit, mengecilkan pori-pori, dsb.
Jadi fungsi botox dan filler berbeda, tapi keduanya saling melengkapi dan bisa digunakan bersamaan.

Berapa lama efek botox dan filler bisa bertahan?
Sangat tergantung pad kualitas botox dan filler yang digunakan. Sebuah merek misalnya, bisa mengeluarkan beberapa produk yang sama, namun dengan kualitas berbeda dan harga berbeda pula. Jadi tergantung pilihan dan juga pengalaman dokter dalam memilih produk. Berdasarkan pengalaman, saya sendiri memiliki satu pilihan produk yang ketahanannya bisa mencapai 6-12 bulan. Bahkan untuk terapi kedua dan seterusnya, tingkat ketahanannya meningkat, bisa mencapai 18 bulan.

Bagian mana saja yang biasanya diperbaiki dan apakah cukup banyak pasien pria yang melakukan tindakan botox dan filler?
Di dua klinik saya, sekitar 30% pasien adalah laki-laki. Bagian wajah yang kerap kali diperbaiki, saya sebut sebagai segitiga kecantikan wajah. Penilaiannya berdasarkan keseimbangan atau proporsional horizontal dari garis rambut di atas dahi hingga garis atas alis, kemudian garis alis hingga pangkal bawah hidung, dan terakhir dari hidung hingga dasar dagu.

Lamakah prosedur botox dan filler?
Tidak. Untuk botox cukup 10 menit, filler sekitar 30 menit. Waktu pemulihannya pun cepat, pasien langsung bisa beraktivitas. Hanya saja ada beberapa hal yang jangan langsung dilakukan, misalnya setelah penyuntikan selama enam jam jangan mengambil posisi tidur, jangan sauna di suhu ekstrem, dan selama dua minggu jangan dulu melakukan perawatan wajah seperti facial. Tapi setelah itu, silakan beraktivitas seperti biasa.
.
Mahalkah biayanya?
Dibandingkan dengan tindakan kosmetik dengan cara bedah, jelas sangat, sangat murah. Prosesnya pun cepat dan pasien bisa langsung beraktivitas.

------------------------------------------------------------------------------------------------

BIODATA


Nama:
dr Olivia Ong Dipl AAAM – The American Academy of Aesthetic Medicine Aesthetician and anti aging specialist.

Pendidikan:
  • Kuliah di Atmajaya dan lulus dengan predikat cum laude, gelar dokter diperoleh pada 2006.
  • Menyelesaikan kursus estetika medis di The American Academy of Aesthetic Medicine pada 2009.
  • Sampai sekarang tidak pernah berhenti meningkatkan kemampuan dengan mengikuti pelatihan dan kegiatan akademis internasional.

Kegiatan:
Selain melakukan praktek, dr Olivia Ong kerap diminta menulis artikel di berbagai majalah dan surat kabar, menjadi pembicara, dan konsultan nutrisi, dan moderator.






Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar di Mall - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger