Powered by Blogger.
Home » , » Kanker Serviks Pembunuh Perempuan

Kanker Serviks Pembunuh Perempuan

Written By Unknown on Monday, December 10, 2012 | 10:20 PM


Di Indonesia, 37 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks setiap hari, dan setiap satu jam ada satu kematian. Di dunia, setiap tiga menit kanker serviks membunuh satu perempuan.

KANKER Serviks menjadi momok bagi kaum perempuan. Data dari World Health Organitation (WHO) menyebutkan, kanker jenis ini menempati urutan pertama dari segala jenis kanker yang banyak menyebabkan kematian wanita di dunia.

Jumlah penderita kanker serviks di Indonesia disebut-sebut  paling tinggi di dunia. Namun, dalam skala nasional, kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Di Indonesia, setiap tahun ditemukan lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan 8.000 pasien di antaranya meninggal dunia.

Data Globocan 2011, menunjukkan 37 perempuan di Indonesia didiagnosa menderita kanker serviks setiap hari. Dan setiap satu jam, satu perempuan penderita kanker serviks meninggal dunia. Dalam skala dunia, setiap tiga menit kanker jenis ini membunuh satu wanita.

Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks seringkali disebut dengan nama kanker leher rahim. Menurut dr Adityawati Ganggaiswari M Biomed dari Yayasan Kanker Indonesia, kanker yang menyerang daerah antara rahim dan vagina ini disebabkan Human Papiloma Virus atau lebih dikenal dengan singkatan HPV.


Virus ini memiliki banyak jenis dan ada dimana-mana, tapi hanya bereaksi pada kaum perempuan, tidak pada laki-laki. Jenis HPV yang berbahaya dan menyebabkan kanker, ialah HPV tipe 16 dan 18. “Tidak semua virus HPV menyebabkan kanker, karena biasanya bisa hilang sendiri. Namun, ada yang kemudian menetap pada perempuan, dan jenis HPV 16 dan 18 inilah yang menjadi cikal-bakal kanker serviks,” papar dokter Adityawati yang lebih sering dipanggil Ditya.

Seberapa berbahayakah kanker serbiks? Melihat skala penderita yang dilansir WHO dan juga Globocan, kanker serviks jelas berbahaya. Pasalnya, kanker jenis ini jarang menunjukkan gejala awal. Akibatnya, saat diketahui, penderita sudah dalam stadium lanjut, rata-rata di stadium tiga, sehingga sebagian besar berakhir pada kematian. Saat kanker serviks sudah mencapai stadium dua, biasanya virus sudah merusak organ tubuh seperti ginjal dan kandung kemih.

Gejala yang muncul setelah stadium lanjut, antara lain berupa penurunan berat badan, pembengkakan ginjal, pendarahan saat melakukan hubungan intim, keputihan, hingga pendarahan di luar siklus mensturasi.

Pencegahan
Kabar gembiranya, kanker serviks merupakan satu dari sedikit jenis kanker yang sudah diketahui penyebabnya, sehingga bisa dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengobatan, jika terdeteksi sejak dini. Sebab, masa perkembangan HPV cukup panjang, antara 5-20 tahun dari fase prakanker hingga positif menjadi kanker.

Penularan HPV bisa terjadi dimana saja, terutama di tempat-tempat yang tidak higienis. Jenis virus ini antara lain ditularkan melalui hubungan seksual, dan berpotensi lebih besar pada perempuan yang sudah berhubungan seksual dan atau aktif melakukan pada usia muda.

Berbeda dengan HIV yang menjadi penyebab penyakit AIDS, virus HPV tidak bisa dicegah dengan penggunaan kondom. Pasalnya, virus ini bisa menular lewat sentuhan kulit atau pun lewat berbagai cara yang terkait dengan kebersihan.

“Bertukar pakaian dan penggunaan  kamar mandi umum yang tidak bersih bisa menjadi media peularan. Itu sebabnya, selalu disarankan untuk menjaga kebersihan, tidak berganti-ganti pasangan, melakukan pengecekan setiap tahun lewat pap smear bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual, dan juga melakukan vaksinasi,” papar dokter Ditya.

Vaksinasi
Satu lagi kabar gembira yang bisa membuat hati lega, kanker serviks merupakan satu dari dua jenis kanker yang sudah bisa dicegah melalui vaksinasi. Selain serviks, kanker hati juga bisa dicegah melalui vaksin hepatitis. Vaksinasi kanker serviks dibutuhkan karena menurut Ditya, sistem imun tubuh tidak cukup melawan jika terjadi inveksi akibat HPV.

Perhimpunan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (POGI), Persatuan Ahli Penyakit Dalam, dan Persatuan Dokter Anak Indonesia, sudah menetapkan bawah vaksinasi kanker serviks boleh diberikan sejak usia 11 hingga 55 tahun.

Semakin muda usia saat vaksinasi diberikan, maka semakin efektif perlindungan yang diberikan untuk mencegah terjangkit kanker serviks. Mengapa? Karena di usia muda, tubuh masih dalam kondisi puncak, sehingga bisa membentuk sistem kekebalan tubuh lebih banyak.

Pemberian vaksinasi kanker serviks, menurut dokter Ditya, harus dilakukan tiga kali dalam rentang waktu tertentu. “Memang harganya masih lumayan tinggi, berbeda dengan vaksin hepatitis yang sudah menjadi program nasional. Tapi inilah salah satu pencegahan yang bisa dilakukan, selain lewat pengecekan pap smear secara rutin,” jelasnya.

Foto: WHO/PAHO
 Fakta Seputar Kanker Serviks

1. Jaga kebersihan, terutama saat menggunakan fasilitas umum seperti kamar mandi.

2. Jangan bertukar pakaian sembarangan, karena virus HPV yang jadi penyebab kanker serviks bisa menular lewat sentuhan dari kulit ke kulit atau pun dari benda ke kulit.

3. Bagi yang sudah aktif secara seksual, lakukan pengecekan pap smear, setidaknya satu kali dalam satu tahun.

4. Lakukan vaksinasi sejak dini. Vaksinasi untuk mencegah kanker serviks bisa dilakukan sejak usia 11 hingga 55 tahun. Semakin muda, semakin banyak sistem kekebalan yang terbentuk.

5. Vaksinasi untuk mencegah kanker serviks dinyatakan aman dan telah melalui penelitian serta uji coba. Efek samping yang bisa terjadi sangat ringan, biasanya demam dan nyeri pada suntikan. Vaksin tidak boleh diberikan pada ibu hamil, tetapi dinyatakan aman, jika dilakukan pada ibu menyusui.

6. Selain mencegah kanker serviks, vaksin ini juga mencegah penyakit kutil pada kelamin yang disebabkan HPV tipe 6 dan 11.

7. Sebuah studi yang dilakukan Karolinska Institute di Swedia menyebutkan, merokok bisa meningkatkan risiko terserang kanker serviks. Pasalnya, racun yang mengalir ke dalam tubuh, bisa menyebabkan tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim, yang akhirnya memicu munculnya kanker serviks.


Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar di Mall - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger