Foto: conns.com |
HENDRA bingung, saat anak pertamanya yang berusia satu tahun menderita gatal-gatal, terutama di bagian kaki, hingga banyak bekas luka garukan. Akhirnya diketahui, anak pertamanya menderita alergi debu tungau atau sering juga disebut dash mate.
Anak keduanya juga mengalami alergi dengan penyebab yang sama. Hanya saja, bentuknya lebih ke pilek bukan gatal. Sejak saat itu, Hendra rajin mencari informasi tentang tungau. Dia pun melakukan pembersihan kasur/ranjang dan sofa minimal dua minggu sekali. “Terbukti alergi kedua anak saya membaik. Terutama sangat terlihat pada anak kedua. Setiap kali habis dibersihkan, pagi hari saat bangun tidur pileknya jauh berkurang,” cerita Hendra.
Karena pengalaman tersebut, Hendra mulai berpikir membagi pengetahuan lewat bisnis jasa pemberantasan tungau. Dia kemudian mendirikan Mite Clean pada 2011, dengan tujuan bukan bisnis semata. Sambil berbisnis, dia ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan, supaya orang lain lebih waspada.
Itu sebabnya, saat mendapati kasur klien sudah tidak tertolong alias memiliki kelembaban tinggi dan sudah lapuk, dia akan berterus terang tidak bisa lagi dibersihkan, dan menyarankan agar membeli kasur baru.
“Anak-anak saya sudah mengalami sendiri akibat dari dash mate. Karena itu, kalau memang sudah harus ganti kasur saya akan bilang terus terang. Banyak orang belum sadar, ranjang yang kita anggap paling bersih ternyata bisa menjadi tempat paling buruk. Banyak juga yang belum sadar, gatal di kulit tidak selalu disebabkan gigitan nyamuk, tapi bisa menyangkut kebersihan kasur terkait dengan keberadaan tungau,” papar Hendra.
Kotoran Tungau
Pada kenyataannya, sepertiga hidup manusia memang dihabiskan untuk tidur. Dan tempat tidur atau kasur yang seringkali dianggap paling bersih ternyata bisa menjadi sumber alergi.
Tungau sendiri menurut Hendra merupakan jenis hewan yang tidak tampak mata. Artinya baru terlihat saat menggunakan mikroskop. Beda dengan kutu kasur yang bisa terlihat mata. Alergi tungau yang menyebabkan gatal pada kulit itu bukan disebabkan gigitan, tapi debu dari kotoran tungau.
Untuk mempertahankan hidup, tungau makan kulit mati manusia. Fakta penelitian menyebutkan, manusia memproduksi 0,5 – 1 liter cairan saat tidur berupa keringat dan sel-sel kulit mati. Cairan ini yang menjadi makanan tungau. Saat membuang kotoran, terbentuklah debu yang bisa menyebabkan alergi, memunculkan gatal, dan jika terhisap akan mengganggu pernapasan.
“Itu sebabnya, kasur, sofa, permadi, dan sejenisnya harus sering dibersihkan. Idealnya dua minggu sekali, dan minimal satu bulan sekali. Apalagi jika terbuukti anggota keluarga mempunyai riwayat alergi,” ujar Hendra.
Jasa Pembersihan
Untuk membersihkan kasur, sofa dan sejenisnya, Mite Clean awal didirikan hanya melayani Kawasan Kelapa Gading dan sekitarnya. Namun, kini sudah berkembang ke Jabodetabek.
Untuk jasa pembersihan ranjang/kasur ukuran 200 cm kali 200 cm (king size), biayanya sekitar Rp200 ribu. Sedangkan ukuran 120 cm kali 200 cm Rp125 ribu. Untuk sofa dihitung pertempat duduk Rp90 ribu.
Gejala Alergi Tungau
- Gatal-gatal.
- Pilek (hidung tersumbat) dan berair terutama setelah bangun tidur.
- Sering bersin saat bangun tidur.
- Mata berair, terutama saat bangun tidur.
- Sesak napas yang bisa memperparah asma.
- Gejala alergi membaik ketika berada di luar ruangan.
0 comments:
Post a Comment