Cupcakes yang satu ini rasanya gurih, bukan manis seperti pada umumnya. Meski demikian, ternyata disukai anak-anak.
Usaha Brassa Cupcakes Lasagna lahir April 2011, dimotori Niken Prabandari. Resepnya diperoleh dari ibu mertuanya Noviar J Taher. Selama ini, lasagna merupakan menu andalan keluarga besar Taher, karena rasanya yang asin dan gurih disukai anak-anak hingga orang tua.
Niken dan suaminya Ade juga menyukai lasagna buatan sang ibu. Berawal dari pengamatan, Ade yang lulusan Akademi Perhotelan dan Pariwisata Trisakti jurusan Food and Beverages, mulai melihat ada peluang usaha yang bisa digarap. Ade pun mulai memikirkan cara agar lasagna resep keluarga bisa dinikmati kalangan lebih luas.
Bermodalkan uang Rp400 ribu dan oven pinjaman dari Ibu, mereka berdua mulai membeli bahan-bahan untuk membuat lasagna, dan kemudian dijual ke kantor mereka masing-masing. Suapaya harga tidak mahal dan bisa dihabiskan satu kali makan, pasangan ini pun membuat lasagna dalam ukuran cupcakes.
Setelah menemukan formula yang pas dan piawai membuat lasagna di wadah kecil, Brassa Cupcakes Lasagna pun diluncurkan. Tidak disangka, lasagna buatan mereka disukai teman-teman di kantor. Niken pun kian sering meminjam oven untuk memenuhi pesanan. Dari mulut ke mulut, cupcakes lasagna kian dikenal, bahkan banyak selebritas yang memesan.
Dua tahun belakangan cupcakes manis memang tengah booming di tanah air. Berbagai bentuk hiasan dan rasa cupcakes manis digemari masyarakat luas. “Saat itu, kami berpikir akan membuat lasagna ukuran cup.Jadilah, bertepatan dengan boomingcupcakes lasagna di Amerika, kami memutuskan untuk membuat cupcake asin lasagna,” papar Niken.
Untuk mendapatkan rasa yang pas, tidak terlalu berat dan creamy, Niken dan Ade melakukan trial and errorselama kurang lebih dua bulan. Mereka juga berlatih membuat lasagna di dalam cupcakes yang ukurannya jelas jauh lebih kecil dibandingkan dengan ukuran Loyang. Kini, pasangan suami istri tersebut sudah ahli dan jauh lebih telaten menyusun 7 layer di dalam wadah kecil. Apalagi Ade, yang memang memiliki bakat memasak dan ditunjang dengan pendidikannya di akademi perhotelan.
Awalnya, Niken berniat menjual produknya di kalangan ibu-ibu untuk bekal anak sekolah. Cupcakes lasagna berdiameter 7 cm tersebut, ukurannya cocok untuk bekal sekolah, dan yang terpenting padat gizi, karena dibuat dari bahan-bahan seperti susu, tomat, keju, bawang Bombay, dan daging.
Awal membuka usaha yang diberi nama Brassa Cupcakes Lasagna, mereka hanya mendapat 6 pesanan cupcakes lasagna. Namun, dari hari ke hari jumlahnya terus meningkat. Sekarang, dalam satu hari ada pesana sekitar 30 hingga 60 cupcakes lasagna yang dijual Rp15 ribu per cup. “Kami terus berusaha menjaga kualitas bahan dan ketetapan rasa,” ujar Ade.
Hingga saat ini Brassa Cupcakes Lasagna tidak memiliki kemasan dengan desain khusus untuk packaging. “Masih dipikirkan. Saat ini, kami masih membeli perlengkapan packagingdi toko kue dengan desain berbeda-beda, tapi secara volume tetap sama,” papar Niken.
Dijual Online
Untuk pemasaran, pasangan ini memilih menggunakan media sosial seperti facebook. Niken dan Ade bercita-cita nantinya bisa membuat counter tetap Brassa Cupcakes Lasagna. Namun, untuk saat ini mereka hanya menerima pesanan secara online, dan layanan antar sementara hanya untuk wilayah Jakarta.
Karena bentuk cupcakesrentan rusak, Niken sangat berhati-hati memilih jasa kurir. Mereka menggunakan kurir yang sudah terlatih membawa produk makanan, sehingga tidak tumpah atau berubah bentuk ketika diterima pelanggan.
Apakah pasangan yang tinggal di kawasan Pamulang, Jakarta ini berniat membuat menu varian lain? Untuk sementara Niken mengatakan tidak. Dia akan berkonsentrasi di satu produk terlebih dahulu, sambil membesarkan kedua anak perempuannya. “Untuk sementara cukup cupcakes lasagna. Ini juga sudah repot, karena di rumah tidak ada asisten rumah tangga. Saya harus bisa membagi waktu antara usaha dan keluarga. Apalagi belakangan mulai berdatangan pesanan dari perusahaan atau instansi-instansi besar,” ujar Niken.
0 comments:
Post a Comment