Powered by Blogger.
Home » , » Etika Ketika Bersama

Etika Ketika Bersama

Written By Unknown on Sunday, August 5, 2012 | 2:45 AM

BAGI suami istri, ranjang seharusnya memiliki fungsi lain. Ini seharusnya menjadi tempat yang nyaman untuk berdiskusi. 

MAYA, 35, selalu kesal, menggerutu karena merasa dianggap orang lain oleh suaminya bila selesai berhubungan. Pasalnya, setelah mencapai orgasme, suaminya terkulai lemas dan langsung tidur, mendengkur lagi. 

Maya maunya suaminya ngobrol sejenak membahas apa saja.Pantaskah Maya kesal? Belum tentu. Setidaknya, bila Maya membaca hasil  riset berikut ini. Ilmuwan dari Prancis, Serge Stoleru, belum lama ini melakukan penelitian. Stoleru memindai otak pria yang tengah melakukan hubungan seks, serta ketika dan setelah mencapai orgasme.

Hasilnya menunjukkan bahwa pria yang tertidur setelah berhubungan seks tidak bisa disalahkan begitu saja. Sebab, tubuhnya memang memaksanya demikian. Artinya, tanpa si pria ingin tidur pun dia pasti akan langsung tertidur dengan sendirinya.

Dari penelitian itu terungkap, Cerebral Cortex, yakni bagian otak yang paling besar, sekitar 85% dari keseluruhan otak, langsung berhenti beraktivitas sesaat setelah orgasme. Cerebral Cortex ini merupakan bagian yang berperan memberikan kesadaran dan perhatian seseorang.Jika bagian itu berhenti beraktivitas, maka seluruh hasrat seksual juga terhenti. Ketika itu pula, otak dipenuhi unsur kimia, seperti, serotonin, yang menyebabkan seseorang menjadi tidur.  Itulah yang menyebabkan pria lemas dan tertidur. 

Aktivitas Berdua 
Namun, tidak selamanya pria langsung tertidur setelah berhubungan seks dan mencapai orgasme. Mereka yang berhasil melawan kantuk, disarankan untuk melakukan aktivitas berdua.Misalnya, ngobrol tentang apa yang tadi mereka lakukan. 

Seksolog Dokter Boyke Dian Nugraha, dalam sebuah blog mengenai konsultasi dengannya, menyebutkan setelah dicapai orgasme, suami istri masih tetap melanjutkan rangsangan dan saling memeluk, saling mengucapkan terima kasih atas kenikmatan yang diberikan. Itulah etika seksual yang umum dilakukan.

Dokter Boyke menyatakan, istri atau suami tidak perlu sungkan-sungkan bertanya mengenai masalah seks. Sebab, selama pasangan itu berpandangan bahwa hubungan seksual bertujuan untuk kepuasan bersama, maka sampaikan saja pada saat yang tepat. Saat yang tempat yang dimaksud adalah di tempat tidur dan cengan cara yang lembut, tanpa saling menyalahkan.

Dalam hal ini, Dr. Devesh Roy,  seorang  seksolog internasional terkemuka, mempunyai tips. Yakni, komentari bagaimana penampilan suami atau istri saat berhubungan badan, sesaat setelah selesai. Namun, jangan berlebihan memberikan analisis dan jangan sekali-kali membandingkan dengan orang lain. Ini malah lebih banyak buruknya ketimbang pengaruh baiknya. Berhubungan seks adalah aktivitas dua pihak. Karena itu, suami atau istri tidak boleh egois. Etika berhubungan seks yang hanya mementingkan diri sendiri dapat mengurangi kualitas hubungan seks dan keharmonisan.**
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar di Mall - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger