Powered by Blogger.
Home » , » Darah Pertama yang Jadi Masalah

Darah Pertama yang Jadi Masalah

Written By Unknown on Friday, December 14, 2012 | 9:10 AM

Foto: licensedmentalhealthcounselor.wordpress.com
Darah di malam pertama selalu menjadi masalah bagi pasangan yang menikah. Banyak laki-laki kecewa mendapati pasangannya tak mengeluarkan darah. Haruskah demikian?

BELUM lama ini publik heboh oleh perilaku Bupati Garut Aceng Fikri. Ia menikahi Fany Oktora, gadis berusia 18 tahun, lalu menceraikannya lagi empat hari kemudian. Alasannya, ia tidak suka dan sang gadis katanya tidak perawan lagi.


Fany, sang gadis itu dianggap tak lagi perawan dan itu sangat mengecewakan Aceng. Terlebih menurutnya, Fany tampak sudah terbiasa berhubungan intim di malam pertamanya. Aceng pun kecewa dan menceraikannya secara lisan dan melalui SMS.
Publik pun heboh dibuatnya. Kontroversi merebak hingga menyudutkan Aceng. Pembelaan dirinya dianggap angin lalu dan opini publik pun berkembang bahwa Aceng melecehkan kaum perempuan.
Sepenting itukah keperawanan bagi laki-laki? Sebagai tanda kesucian perempuan, keperawanan mungkin penting untuk menunjukkan bahwa ia tidak pernah berhubungan badan sebelumnya.
Namun keperawanan tidak bisa dilihat dari ada atau tidaknya darah yang keluar saat berhubungan badan pertama kali. Itu berarti tidak semua perempuan yang perawan akan mengeluarkan darah saat berhubungan badan di malam pertama.
Darah yang keluar di malam pertama merupakan tanda robeknya selaput dara atau hymen. Namun, robeknya selaput dara itu bisa disebabkan bukan hanya oleh hubungan badan, melainkan pula akibat kecelakaan atau aktivitas fisik.
Misalnya, perempuan yang sering berkuda, selaput daranya bisa tersobek saat ia menunggang kuda. Perempuan atlet yang beraktivitas berat juga bisa kehilangan selaput dara. Atau juga bisa karena perempuan itu mengalamai kecelakaan seperti terjatuh dan vaginanya terkena benturan benda tumpul yang keras.

Seks tak siap
Darah di malam pertama juga bisa timbul karena alasan psikologis. Umumnya, perempuan di malam pertama tak siap melakukan hubungan seks. Sebab, selain merupakan pengalaman pertama baginya, itu juga dianggap sebagian perempuan sebagai hal menakutkan, apalagi bagi mereka yang tidak pernah pacaran atau mengenal seks secara luas.
Perempuan yang tidak siap melakukan hubungan badan biasanya akan gugup dan tegang. Dalam kondisi seperti itulah vagina akan mengeluarkan darah.

"Pada masa lalu seorang perempuan di malam pertama selalu ada darah. Itu karena pada masa itu belum ada masa perkenalan apalagi pacaran sehingga seorang perempuan merasa tidak siap melakukan hubungan seks dan menyebabkan ada darah," jelas Prof .Wimpie Pangkahila, Sp.And, seksolog dari Universitas Udayana, Bali, sebagaimana dikutip Kompas.com.
Lain halnya bila sang perempuan benar-benar siap melakukan hubungan badan. Wimpie menjelaskan, bila rangsangan yang didapatkan oleh seorang perempuan cukup, maka penetrasi saat hubungan seksual akan berjalan nyaman sehingga tidak akan menyebabkan rasa sakit atau noda darah.
Terlepas dari itu, di masa kini keperawanan juga bisa direkayasa. Artinya, perempuan yang sudah tidak perawan bisa melakukan operasi selaput dara untuk mengembalikannya. Sehingga, perempuan yang sudah sering melakukan hubungan seks juga bisa tampak seperti perawan di malam pertama setelah menikah.
Lagi pula,tidak sulit untuk melakukannya. Sebab, operasi selaput dara atau himenoplasti hanya merupakan tindakan untuk merapikan kembali selaput dara yang robek. Biasanya dibuat luka baru dan dijahit kembali. Melakukannya juga tidak perlu harus menginap di rumah sakit karena operasi berlangsung singkat. Pasien pun hanya dibius lokal, tidak seperti operasi berat lainnya. **
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar di Mall - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger