Dunia sempat geger ketika sebanyak 64 anak di Kamboja meninggal dunia mendadak, beberapa waktu lalu. Misteri itu kini terpecahkan.
TANPA sebab yang jelas satu persatu anak-anak di sebuah wilayah di Kamboja meninggal dunia. Awalnya mereka hanya demam biasa, namun kemudian demam itu semakin tinggi disertai dengan gangguan pernapasan dan ruam-ruam.
Ada pula yang jantungnya terserang. Mereka dibawa ke klinik semacam puskesmas terdekat. Mereka pun mendapat pertolongan, tapi penyakit tak kunjung sembuh. Perawat pun angkat tangan dan anak-anak yang terserang penyakit misterius itu dibawa ke rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap.
Sayang, jiwa mereka tidak tertolong. Jumlah yang meninggal tercatat 64 orang, namun ada dua anak yang berhasil diselamatkan. Misteri penyakit aneh itu kemudian terpecahkan beberapa minggu kemudian. Para ilmuwan di Kamboja menyatakan telah menemukan penyakit yang menewaskan puluhan anak dalam tiga bulan itu.
Sebagaimana diberitakan Al Jazeera, Minggu (8/7/2012), Pasteur Institute di Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja, mengumumkan bahwa hasil pengujian di laboratorium menunjukkan penyakit misterius itu adalah Enterovirus 71. Virus HFMD Virus itu merupakan turunan dari penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), namun jarang ditemukan ditemukan di Kamboja.
HFMD sebenarnya merupakan penyakit ringan yang disebabkan oleh virus pada saluran pencernaan. Ini sama sekali bukan penyakit kuku dan mulut yang biasa menyerang binatang. Tidak ada vaksin khusus untuk menangani penyakit ini.
Untuk pencegahan, satu-satunya cara adalah dengan mencuci tangan dengan bersih, terutama setelah dari toilet. Biasanya, penyakit ini menyebar dari tangan yang tidak dicuci atau permukaan yang terkena feses. Anak-anak berusia 1-4 tahun paling rentah terhadap penyakit ini. Anak yang terserang penyakit ini akan mengalami demam tinggi, ruam, gangguan pernapasan, dan kadang-kadang masalah jantung.
Sebanyak 64 dari 66 kasus, kesehatan anak-anak menurun sangat cepat melampaui kemampuan dokter untuk mengenalinya. Inilah alasan mengapa penyakit itu sulit diidentifikasi, karena Enterovirus 71 biasanya tidak menyebabkan kematian yang cepat. Penyakit ini pertama kali diungkapkan oleh dokter anak Beat Richner, pendiri rumah sakit anak Kantha Bopha. Richner, mengatakan semua pasien yang meninggal sempat dirawat di sebuah klinik di daerah sebelum dibawa ke RS Kantha Bopha di Phnom Penh dan provinsi Siem Reap. “Semua pasien mendapat suntikan atau infus sebelum dibawa kepada kami. Beberapa di antara mereka meninggal empat jam setelah tiba di RS kami,” kata Richner.
Salah Perawatan
Diperkirakan, pasien yang meninggal disebabkan kesalahan perawatan di klinik di daerah tadi. Sebab, di luar 66 pasien yang dirawat, ada dua pasien yang berhasil hidup karena hanya mendapat perawatan dari RS Kantha Bopha atau tidak pernah dirawat di RS lain.
“Anak-anak itu menderita encephalitis (pembesaran otak) dan dalam beberapa jam kemudian mereka menderita pneumonia parah yang merusak kantong udara di paru-paru. Inilah mengapa mereka meninggal,” tutur Richner. Jadi, hanya karena mengabaikan kebersihan, akibatnya bisa fatal.**
TANPA sebab yang jelas satu persatu anak-anak di sebuah wilayah di Kamboja meninggal dunia. Awalnya mereka hanya demam biasa, namun kemudian demam itu semakin tinggi disertai dengan gangguan pernapasan dan ruam-ruam.
Ada pula yang jantungnya terserang. Mereka dibawa ke klinik semacam puskesmas terdekat. Mereka pun mendapat pertolongan, tapi penyakit tak kunjung sembuh. Perawat pun angkat tangan dan anak-anak yang terserang penyakit misterius itu dibawa ke rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap.
Sayang, jiwa mereka tidak tertolong. Jumlah yang meninggal tercatat 64 orang, namun ada dua anak yang berhasil diselamatkan. Misteri penyakit aneh itu kemudian terpecahkan beberapa minggu kemudian. Para ilmuwan di Kamboja menyatakan telah menemukan penyakit yang menewaskan puluhan anak dalam tiga bulan itu.
Sebagaimana diberitakan Al Jazeera, Minggu (8/7/2012), Pasteur Institute di Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja, mengumumkan bahwa hasil pengujian di laboratorium menunjukkan penyakit misterius itu adalah Enterovirus 71. Virus HFMD Virus itu merupakan turunan dari penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), namun jarang ditemukan ditemukan di Kamboja.
HFMD sebenarnya merupakan penyakit ringan yang disebabkan oleh virus pada saluran pencernaan. Ini sama sekali bukan penyakit kuku dan mulut yang biasa menyerang binatang. Tidak ada vaksin khusus untuk menangani penyakit ini.
Untuk pencegahan, satu-satunya cara adalah dengan mencuci tangan dengan bersih, terutama setelah dari toilet. Biasanya, penyakit ini menyebar dari tangan yang tidak dicuci atau permukaan yang terkena feses. Anak-anak berusia 1-4 tahun paling rentah terhadap penyakit ini. Anak yang terserang penyakit ini akan mengalami demam tinggi, ruam, gangguan pernapasan, dan kadang-kadang masalah jantung.
Sebanyak 64 dari 66 kasus, kesehatan anak-anak menurun sangat cepat melampaui kemampuan dokter untuk mengenalinya. Inilah alasan mengapa penyakit itu sulit diidentifikasi, karena Enterovirus 71 biasanya tidak menyebabkan kematian yang cepat. Penyakit ini pertama kali diungkapkan oleh dokter anak Beat Richner, pendiri rumah sakit anak Kantha Bopha. Richner, mengatakan semua pasien yang meninggal sempat dirawat di sebuah klinik di daerah sebelum dibawa ke RS Kantha Bopha di Phnom Penh dan provinsi Siem Reap. “Semua pasien mendapat suntikan atau infus sebelum dibawa kepada kami. Beberapa di antara mereka meninggal empat jam setelah tiba di RS kami,” kata Richner.
Salah Perawatan
Diperkirakan, pasien yang meninggal disebabkan kesalahan perawatan di klinik di daerah tadi. Sebab, di luar 66 pasien yang dirawat, ada dua pasien yang berhasil hidup karena hanya mendapat perawatan dari RS Kantha Bopha atau tidak pernah dirawat di RS lain.
“Anak-anak itu menderita encephalitis (pembesaran otak) dan dalam beberapa jam kemudian mereka menderita pneumonia parah yang merusak kantong udara di paru-paru. Inilah mengapa mereka meninggal,” tutur Richner. Jadi, hanya karena mengabaikan kebersihan, akibatnya bisa fatal.**
0 comments:
Post a Comment