Powered by Blogger.
Home » , , » Waspadai Demam di Musim Penghujan

Waspadai Demam di Musim Penghujan

Written By Unknown on Monday, January 14, 2013 | 8:10 PM



Musim penghujan yang lembab, memunculkan beberapa penyakit khas. Sebaiknya bunda mewaspadai demam di musim penghujan yang menyerang buah hati.

BEBERAPA penyakit terkait infeksi kerap menyerang saat musim penghujan tiba. dr.Ari F Syam, praktisi dan staf pengajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI RSCM) mengingatkan agar orangtua mewaspadai demam tinggi yang terjadi pada musim penghujan.

Jika pada hari ke-3 masih tetap demam, disarankan ntuk melakukan pemeriksaan darah perier lengkap, guna melihat hemokonsentrasi (dari Hb atau Ht), sel darah putih dan kadar trombosit. Namun, jika demam tinggi disertai denga mual, muntah, dan secara umum kondisi anak memburuk hingga sulit bangun dari tempat tidur, tidak perlu menunggu sampai hari ketiga. “Segera bawa ke rumah sakit untuk observasi dan rawat inap,” tegasnya.

Kewaspadaan orangtua juga disarankan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE. Diingatkan juga supaya orangtua tidak bosan mengingatkan dan  membiasakan anak untuk hidup bersih dengan cara cuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar. Juga menjaga kebersihan lingkungan termasuk dengan cara menghindari menumpuk sampah.

Terkait musim penghujan Tjandra Yoga memaparkan beberapa penyakit yang perlu diwaspadai.
1. Diare
Diare erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygiene). Selain itu juga berkaitan dengan perubahan musim. Hujan dan banjir akan mencemari air bersih sehingga ketersediaannya menjadi sangat terbatas.
2. Deman berdarah
Sering kali pada musim hujan  banyak genangan air dan sampah yang dapat memicu berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti penyebab deman berdarah. Untuk itu masyarakat dihrapkan  berpartisipasi aktif melalui gerakan 3 M, yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.
3. Leptospirosis
Penyakit ini termasuk salah satu  jenis zoonosis yang disebabkan oleh bakteri leptospira dan ditularkan melalui hewan. Di Indonesia, hewan yang dapat menularkan penyakit tersebut adalah tikus, melalui kotoran air kencingnya. Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensi terinfeksi .
4. ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang disebabkan oleh bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya kerap menjadi langganan di musim penghujan. Gejala utama dari penyakit tersebut bisa berupa batuk, demam, terkadang disertai sesak napas dan nyeri dada.
5. Penyakit kulit
Penyakit kulit  karena infeksi dan alergi juga sering muncul. Faktor kebersihan dan rentannya penularran di tempat berkumpulnya orang khususnya di pengungsian perlu diperhatikan.
6. Deman Tifoid
Demam tifoid yang menyerang saluran cerna perlu pula diwaspadai. Faktor kebersihan makanan yang disantap memegang peranan penting.
Selain enam penyakit yang umum berjangkit di musim penghujan, banyak kasus perburukan penyakit kronik yang memang sudah diderita. Penyebabnya adalah penurunan daya tahan tubuh akibat musim penghujan berkepanjangan dan banjir. Nah ayah bunda,  dengan mengetahui penyebab atau actor pencetusnya, kita semua bisa lebih waspada.

Foto:  kidsvancouver.com

Tips agar tetap sehat selama musim hujan

1. Tips mengantisipasi penyakit leptospirosis adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan hindari bermain air pada saat banjir. Jika kulit sedang terluka, gunakan pelindung misalnya sepatu boot.

2. Tangani penyakit ISPA dengan cara istirahat yang cukup, pengobatan simtomatis sesuai gejala, meningkatkan daya tahan tubuh; menutup mulut ketika batuk dan tidak meludah sembarangan agar orang di sekitar tidak tertular oleh penyakit tersebut. Salah satu tempat yang dapat menimbulkan terjangkitnya penyakit ISPA adalah pengungsian, karena disana berkumpul banyak orang.

3. Tutuplah makanan. Penting dilakukan karena makanan yang terpapar udara terbuka lebih dari 8 jam berpotensi tercemar bibit penyakit.
4. Menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), makan yang baik dan bersih, istirahat yang cukup dan senantiasa melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS).

5. Tindakan CTPS yang harus diperhatikan adalah sebelum makan; sebelum mengolah makanan; setelah buang air besar (BAB), setelah menceboki anak, dan setelah memegang benda di lingkungan yang kotor serta setelah memegang hewan.

6. Pahami beberapa budaya hidup sehat yang membuat daya tahan tubuh tetap baik. Di antaranya istirahat cukup, makan teratur, banyak menkonsumsi sayur dan buah2an, tidak merokok, olah raga teratur, minum vitamin dan mineral jika dibutuhkan.

7. Untuk masalah memilih makanan dan minuman di luar rumah juga harus memperhatikan kualitas dan kebersihan. Selain itu diusahakan agar makanan yang dikonsumsi tetap dalam keadaan hangat.

8. Pasien dengan ISPA biasanya akan mengeluh batuk, pilek, dan bersin. Rata-rata juga disertai demam dan badan terasa pegal. Meningat penularan ISPA dari droplet ,maka dianjurkan menggunakan masker/menutup mulut bagi yang sedang batuk dan bersin.

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar di Mall - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger